FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis kemanusiaan, Haris Azhar belum melihat adanya keseriusan Polri dalam menangani jaringan Konsorsium 303 Ferdy Sambo. Alih-alih mengusut keterlibatan tiga Kapolda, polisi malah menangkapi para penjudi di daerah tiga Kapolda tersebut bertugas.
“Jadi ketika kasus Sambo ramai, pasca power point (diagram Konsorsium 303) dibuka, lah kok lucunya di area 3 Kapolda yang disebutkan itu ditangkapin sejumlah pemain judinya,” kata Haris kepada wartawan, Kamis (13/10).
Bagi Haris, penangkapan para penjudi di beberapa wilayah, khususnya di wilayah 3 Kapolda yang diduga masuk ke jaringan Ferdy Sambo, seolah hanya upaya mencari citra semata.
“Kayaknya kesannya ada aksi ‘gua enggak begitu’. Pertanyaannya kenapa selama ini enggak ditangkapin? Kenapa enggak dari dulu? Kenapa nunggu kasus Sambo dan power point-nya (diagram Konsorsium 303) lalu baru dibuka?,” paparnya.
Ia berharap Polri tegas mengusut oknum polisi yang diduga masuk anggota Konsorsium 303. Pasalnya, proses penyelidikan terhadap tiga Kapolda yang terseret dalam komplotan tersebut hingga kini tak pernah terdengar. “Yang diungkap itu sejauh mana prosesnya di masing-masing Kapolda kita juga engga dengar. Sejauh mana dia dibongkar ke level tingginya,” ujar Haris. “Saya cuma menganggap bahwa (pengusutan kasus Konsorsium 303) masih gimmick dan belum ada perkembangan yang signifikan,” imbuhnya.
Haris meminta agar tiga Kapolda, terutama Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak agar berlapang hati untuk diperiksa sebagai bentuk pembuktian atas dugaan keterlibatannya dalam Konsorsium 303. “Soal Kapolda-Kapolda yang disebut dalam konsorsium itu saya pikir mereka harus legowo untuk dijadikan obyek yang bakal diperiksa kalau tim yang serius itu ada,” tegas Haris.