Nasdem sendiri berkomitmen akan tetap mengawal kepemimpinan Jokowi hingga tuntas.
’’Ketua Umum Pak Surya Paloh sudah menyampaikan secara langsung bahwa Nasdem akan tetap bersama Presiden Jokowi sampai selesai masa jabatan,’’ ungkapnya.
Respons PDIP
Di sisi lain, PDI Perjuangan (PDIP) menyambut baik rencana reshuffle kabinet. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, wacana reshuffle yang disampaikan Jokowi sangat bagus, karena itu adalah hak prerogatif dari presiden.
’’Karena Pak Jokowi perlu menteri yang loyal dan solid untuk bekerja bersama demi menyelesaikan masalah rakyat,’’ ujarnya di Gedung Sekolah Partai PDIP, kemarin.
Presiden Jokowi akan menggunakan kewenangan penuh yang dimiliknya untuk melakukan evaluasi kepada menteri yang tidak menjalankan perintah.
"Terutama menteri yang melakukan antitesa dari visi dan misi presiden,’’ beber Hasto.
Saat disinggung terkait posisi tiga menteri Partai Nasdem, Hasto menegaskan bahwa Indonesia memakai sistem presidential, bukan koalisi parlementer. Sehingga, para menteri harus tunduk sepenuhnya pada kebijakan presiden.
Sementara itu, Relawan Jokowi Fredy Moses Ulemlem juga menyambut positif sinyal reshuffle yang disampaikan Presiden Jokowi. Bahkan, bila perlu, tidak dilakukan dalam waktu lama. ’’Ya kita ingin secepatnya,’’ ujarnya.
Fredy beralasan, pascadeklarasi Nasdem, situasi politik sudah tidak lagi kondusif. Jika dibiarkan, akan menghambat soliditas kabinet dalam bekerja. Sikap Nasdem dinilai tidak etis. Sebagai partai koalisi pemerintah, semestinya Nasdem setia untuk satu visi hingga 2024. ’’Ini masih 2022. Masih dua tahun lagi,’’ tuturnya. (lyn/lum/far/bay/JPG/zuk-dir/fajar)