FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP) bersama dengan Center for Indonesian Reform (CIR) baru-baru ini menggelar survei nasional.
Survei tersebut diselenggarakan pada akhir Juli 2022. Hasilnya, menunjukkan PKS meningkat elektabilitasnya dari 7,9 persen menjadi ranking ketiga nasional dengan elektabilitas 8,1 persen.
Menurut peneliti senior LKSP Muhsinin Fauzi, ada beberapa faktor mengapa partai berlambang orange itu bisa naik ke posisi tiga besar. Apalagi di saat tren partai-partai lain seperti PDIP dan Gerindra mengalami penurunan.
“Persepsi publik menganggap PKS adalah partai yang paling membela kepentingan masyarakat," tuturnya saat dihubungi di Jakarta (16/10).
Selain itu, Muhsinin menambahkan, PKS dipersepsikan sebagai partai oposisi. Artinya, ketika kepuasan publik menurun maka banyak yang pindah dukungan kepada oposisi.
Dia juga menuturkan, PKS memiliki beberapa program yang dirasakan langsung oleh masyarakat, salah satunya adalah bagi-bagi kurban.
Survei dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, terdiri dari 34 provinsi, 80 daerah pemilihan, dan 138 kabupaten/kota yang terpilih secara random.
Adapun metoda pengambilan sampel dilakukan secara stratified multistage random sampling dengan basis populasi DPT (daftar pemilih tetap) 2019.
Dari total populasi, ditentukan 1.353 responden yang dapat dianalisis datanya setelah wawancara tatap muka.
Ketika ditanya kelebihan PKS sehingga bisa naik ke posisi tersebut, Muhsinin mengatakan sistem pengkaderan yang baik serta soliditas partai yang terjaga.