Begini Respons Dokter Andi Khomeini Takdir soal Gangguan Ginjal Akut pada Anak-anak

  • Bagikan
Dokter Andi Takdir Khomeini Haruni atau dokter Koko saat menjadi vaksinator di Istana Presiden, 13 Januari 2021. Foto: YouTube Sekretariat Presiden

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Founder Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, dr Andi Khomeini Takdir Haruni, ikut merespons soal gangguan ginjal akut misterius pada Anak.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk sementara menghindari pemakaian sirup parasetamol, termasuk yang mengandung etilon-glikol atau di-etilen-glikol. Pasalnya, ditengarai sebagai salah satu dari beberapa penyebab terjadinya gangguan fungsi ginjal akut pada anak-anak.

"Untuk sementara waktu teman2 mohon hindari pemakaian obat sirup parasetamol. Apalagi yang mengandung etilon-glikol dan atau di-etilen-glikol. Ditengarai sebagai satu dari beberapa penyebab terjadinya gangguan fungsi ginjal akut pada anak-anak," cuitnya yang dikutip FAJAR.CO.ID, Selasa (18/10/2022).

Menurutnya, peringatan pertama sudah dicuitkannya pada 9 Oktober lalu mengenai gagal ginjal yang dialami anak-anak di Gambia, Afrika, setelah konsumsi obat terkontaminan EG dan DEG.

"Warning pertama sudah kami cuitkan di 9 Oktober mengenai gagal ginjalnya anak2 di Gambia setelah konsumsi obat terkontaminan EG & DEG," bebernya.

Andi Khomeini Takdir yang akrab disapa dokter Koko juga mengedukasi warga agar tidak panik dan mengenali isi dan asal obat tersebut.

"Teman2 jgn panik. Baca label. Kenali isi. Penting untuk tahu darimana asal obat tsb. Jika tidak bisa dengan obat sirup, opsinya balik ke puyer," tulisnya.

Dokter yang dikenal juga sebagai pegiat medsos ini menjelaskan, tidak terlalu rumit untuk mengetahui adanya zat kontaminan berbahaya tersebut.

"Tidak terlalu rumit untuk mengenali adanya zat kontaminan berbahaya tsb jika punya sumber dayanya. Saya yakin bahwa teman2 stakeholder lintas sektor -insyaAllah- sudah bekerja untuk menyeleksi dan memeriksa kembali keamanan obat-obatan yang berlaku di Indonesia. Indonesia Bisa," pungkasnya.

Sementara itu, maraknya kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak-anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan warga untuk mewaspadai dini penggunaan obat sirup parasetamol.

Hal itu ditegaskan Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso dalam siaran langsung Instagram Ikatan Dokter Indonesia (IDI) (@ikatandokterindonesia), Selasa (18/10/2022).

Berkaca, kata Piprim Basarah Yanuarso, pada kasus kematian puluhan anak di Gambia, Afrika diduga meninggal usai mengkonsumsi obat sirup yang terkontaminasi dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

"Kemarin rapat bersama Pak Menkes, kita harapkan, kita hindari dulu penggunaan obat paracetamol sirup, belajar dari kasus Gambia. Sambil kita cari buktinya di Indonesia benar tidak ada [kaitan dengan obat], seperti itu," kata Piprim dalam live instagram @idai_ig, Selasa (18/10/2022).

Pihaknya menilai obat tersebut harus dihentikan sampai pemerintah berhasil mengidentifikasi penyebab dari gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak. (eds)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan