FAJAR.CO.ID -- Ekuador tidak memiliki prestasi yang bisa dibanggakan di kancah internasional. Namun, mereka punya mimpi besar di Piala Dunia 2022 Qatar.
Memulai perjuangan dengan sejumlah masalah, termasuk penolakan beberapa pemain untuk bergabung di tim nasional, Ekuador pada akhirnya bisa meneguhkan diri sebagai salah satu negara sepak bola setelah lolos ke Piala Dunia 2022 Qatar.
Di bawah kendali pelatih asal Argentina, Gustavo Alfaro, negara berpenduduk 17 juta itu mendapat tiket ke Qatar dari Zona CONMEBOL. Mereka finis keempat bersama Brasil, Argentina, dan Uruguay.
Partisipasi mereka di Qatar akan menjadi Piala Dunia keempat La Tricolor, julukan Ekuador. Negara berperingkat 44 FIFA itu sebelumnya juga mentas di Piala Dunia 2002, 2006, serta 2014.
Di tiga kesempatan sebelumnya, prestasi terbaik mereka adalah lolos ke babak 16 besar di Piala Dunia 2006 Jerman. Saat itu, mereka melenggang ke fase knockout sebagai runner up Grup A mendampingi tuan rumah berkat kemenangan atas Polandia dan Kosta Rika.
Ekuador yang kala itu dilatih Luis Fernando Suarez Guzman gagal melangkah lebih jauh setelah ditekuk Inggris. Dalam pertarungan sengit di Gottlieb-Daimler-Stadion, Stuttgart, Antonio Valencia dan kawan-kawan kalah 0-1 setelah dijebol David Beckham di menit ke-60.
Dengan skuad muda, termasuk 12 pemain yang berusia 23 tahun ke bawah, Ekuador kali ini datang ke kancah pertempuran dengan ambisi besar. Mereka ingin melampaui capaian senior mereka sebelumnya.
Sebagai negara dengan skuat termuda di kualifikasi Zona CONMEBOL, target itu mungkin tidak masuk akal bagi banyak orang. Akan tetapi, berkaca pada penampilan mereka di kualifikasi dan hasil-hasil yang mereka torehkan sepanjang 2022, itu jelas tidak sepenuhnya mengada-ada.