FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sempat memboikot Rizky Billar karena kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) saat pertama kali kasus ini merebak ke ranah publik.
KPI secara tegas melarang pihak televisi memberi panggung kepada Rizky Billar. Namun, hal tersebut kemudian mulai berubah saat Lesti memutuskan untuk mencabut laporan.
Belakangan KPI disebut kendor pasca Lesti dan Billar menempuh Restorative Justice atau jalan damai. Kasus tersebut kini telah selesai ditangani Polres Jakarta Selatan.
Lesti yang awalnya mendapat dukungan dari banyak pihak, kemudian mulai mendapatkan kritik atas keputusannya tersebut.
Lalu, bagaimana kemudian sikap KPI setelah pembebasan Rizky Billar? Serta reaksinya saat diserbu warganet untuk boikot kedua pasangan itu?
Akankah surat edaran akan kembali dikeluarkan oleh KPI menyusul desakan warganet? Dilansir dari YouTube Starpro Indonesia Komisioner KPI Nuning Rodyah angkat bicara.
Dia mengatakan ada dua aspirasi yang masuk ke KPI, pertama tentang pemboikotan Lesti-Billar dan lainnya Lesti tetap di hati.
"Yang kemarin masuk di KPI itu ada dua aspirasi. Pertama tentang Boikot Lesti-Billar dan kedua Lesti tetap di hati," kata Nuning.
Nuning menambahkan bahwa kedua aspirasi tersebut akan menjadi perhatian KPI karena dalam hal ini pihaknya berada di posisi netral.
"Itu adalah dua aspirasi publik yang tentunya KPI akan sama-sama memperhatikan kedua-duanya karena apa KPI dalam posisi netral," tambahnya. (Elva/Fajar)
