Diduga Plesetkan Khilafah Jadi Khilafuck, Komisaris PT Pelni Dede Budhyarto Disoroti Warganet: Kerjaannya Apa, kecuali Umpatan dan Kata-kata Tak Senonoh?

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris  Independen PT Pelni, Kristia Budhyarto, disoroti warganet. Itu setelah cuitan pria yang akrab disapa Dede Budhyarto ini di lini masa Twitter diduga plesetkan kata khilafah menjadi khilafuck saat menyinggung soal calon presiden (capres).

"Memilih capres jgn sembrono apalagi memilih Capres yg didukung kelompok radikal yg suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilafuck anti Pancasila, gerombolan yg melarang pendirian rumah ibadah minoritas," cuitnya, Minggu (23/10/2022).

Tak ayal cuitan Dede Budhyarto menuai berbagai respons.

Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat, Hasbil M Lubis misalnya. Ia menilai cuitan Dede Budhyarto itu telah melakukan penistaan.

"Saya fokus ke penistaan yang telah anda lakukan. Anda sudah keterlaluan bagi saya. Jika anda tidak minta maaf, maka saya pribadi akan tempuh jalur hukum. Jgn anggap sepele bung, kadang manusia bisa jatuh sejatuhnya dikarenakan kesombongannya. Sy tunggu permintaan maaf anda!,"cuit @Hasbil_Lbs.

Ada juga yang menilai sebagai komisaris kerjaannya apa, kecuali umpatan. Boleh benci atau tidak sepakat dengan sistem khilafah, tapi gunakan argumen yang memadai.

"Orang macem gini, jdi komisaris. Kerjaannya apa, kecuali umpatan dan kata2 tak senonoh? Boleh benci atau tdk sepakat dgn sistem khilafah tapi gunakan argumen yg mamadai," beber
Muslik*

Tak hanya itu, warganet menilai Komisaris Independen PT Pelni jualan radikalisme dan khalifah. Ia pun disarankan untuk mengurusi saja BUMN dengan benar. Lah Anda @kangdede78 Sedikit2 jualan Radikalisme, Khalifah. Giliran rame ngeles. Urus itu BUMN yang benar. Biar tidak bangkrut mulu," tulis @Ameerant*. (eds)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan