Komentari Pernyataan Dede Budhyarto, Tokoh NU: Memplesetkan Kata Khilafah Tindakan Amoral

  • Bagikan
Umar Hasibuan atau Gus Umar.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Ramai diperbincangkan masalah khilafah setelah pernyataan Komisaris Independen PT Pelni, Dede Budhyarto. Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan alias Gus Umar angkat suara.

"Saya setuju Pancasila adalah final, tapi memplesetkan kata khilafah tindakan amoral," ujar Gus Umar dikutip dari unggahan twitternya, @UmarHasibuann_.

Politisi anyar PKB itu menyarankan untuk membaca buku Quraish Shihab. Judulnya, "Khilafah, Peran Manusia di Bumi".

"Baca buku Khilafah ini bagus banget," tandas Gus Umar.

Pada buku tersebut, Ayah Najwa Shihab itu memaparkan 3 poin penting. Di antaranya, tentang apa itu manusia, penciptaan manusia, dan tujuan penciptaan.

Ketiga poin itu dijelaskan dengan mengaitkan dalil al-Qur’an dan Hadist dengan sangat jelas. Quraish Shihab menulis “Manusia dibentuk sangat sempurna; fisik dan psikis (baca QS. At-Tin [95]: 4) guna menjadi khalifah di bumi. Ia diberi akal dan kemampuan berekspresi/berbicara secara nyata atau rahasia. Tubuhnya diperindah, ditegakkan, dan dipermudah geraknya. Allah swt. telah menciptakan dan menyusun organ serta menganugerahi manusia aneka sarana sehingga dia menjadi makhluk yang unik”.

Sebelumnya, Komisaris Independen PT Pelni Kristia Budhyarto atau Dede Budhyarto merespons pidato Presiden Jokowi pada saat menghadiri acara Partai Golkar baru-baru ini. Saat itu, Jokowi menekankan kepada Partai Golkar untuk tidak sembrono memilih Capres.

"Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih Capres yg didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilafuck anti Pancasila, gerombolan yg melarang pendirian rumah ibadah minoritas," ujar Dede pad unggahan twitternya, @kangdede78 (23/10/2022).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan