Survei Capres: Andi Amran Sulaiman Curi Perhatian, Ungguli Andika Perkasa, Puan, dan Airlangga

  • Bagikan
Andi Amran Sulaiman (foto: Instagram AAS Foundation)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Tokoh Sulawesi Selatan, Andi Amran Sulaiman mulai dilirik masyarakat masuk dalam bursa calon presiden 2024. Terbukti dari temuan lembaga Script Survey Indonesia (SSI) yang memotret figur potensial dari Sulawesi Selatan.

Nama Amran Sulaiman mulai diperhitungkan. Menteri Pertanian periode 2014-2019 itu meraup poin 1,95 persen mengungguli tokoh tenar lainnya seperti Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang memperoleh angka 1,83%.

Di bawahnya muncul nama mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti dengan angka 1,10%, lalu disusul Menkopolhukam Mahfud MD 0,73%, kemudian Ketua DPR RI Puan Maharani 0,37%, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa 0,12% dan posisi terakhir ditempati oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan angka 0,12%.

Meski belum menyatakan keinginan untuk maju, trend survei Andi Amran Sulaiman terbilang cukup baik dibanding tokoh-tokoh lainnya yang telah sejak lama unjuk gigi di kancah perpolitikan nasional.

Direktur Eksekutif SSI Yuhardin menjelaskan, survei dilakukan tanggal 5 hingga 25 September 2022 dengan mengambil sampel responden sebanyak 820 warga Indonesia secara acak dengan metode Multistage Random Sampling dengan jumlah yang proporsional dan toleransi kesalahan 'margin of error' sebesar kurang lebih 3,5%.

"Populasi survei ini adalah warga Negara Indonesia yang sudah berumur 17 tahun atau lebih dan sudah menikah ketika survei dilakukan," jelas Yuhardin.

Pengamat Politik, Ras Md menyebut, sebenaranya sosok Andi Amran Sulaiman memungkinkan tampil di Pilpres 2024 baik sebagai capres maupun cawapres.

"Untuk masuk ke level nasional apalagi sebagai cawapres tantangannya tentu amat besar," jelas Ras dalam keterangan tertulisnya sesaat lalu.

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia itu, ada sejumlah faktor yang menjadi hambatan. Mulai faktor eksternal dan juga faktor internal.

"Faktor eksternal seperti hambatan-hambatan elit yang tidak menyukai sosok Andi Sudirman Sulaiaman. Ataukah partai politik tak memberi ruang bagi Amran," ucapnya.

Sedangkan faktor internal, mengenai personal image yang dibangun oleh mantan meteri pertanian ini. Apakah mudah ia memikat hati pemilih atau tidak. Disukai atau tidak.

"Tak mesti menyamai sosok JK sebenarnya. Paling tidak, ada kesamaan invetasi sosial yang dibangun seperti pak JK," ujarnya. (dra/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan