FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan, menelanjangi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dengan membeberkan beberapa fakta kinerjanya.
Kerap dicap Gubernur yang berhasil dibanding Gubernur di daerah lain. Justru menurut Trimedya, tidak sama sekali. Meskipun keduanya merupakan kader PDIP, namun Trimedya berani melayangkan pertanyaan sederhana namun menusuk.
"Kalau berhasil pak Ganjar, kenapa Jateng masuk 17 Provinsi miskin?," ujar Trimedya saat hadir sebagai narasumber pada program Bung Karni Ilyas, Indonesia Lawyer Club, beberapa waktu lalu.
Pertanyaan yang sangat sederhana. Menurut dia, itu pertanyaan-pertanyaan mendasar. Kemudian Trimedya lanjut pada pertanyaan lain.
"Kenapa Wadas gak selesai? Sekadar diketahui Bang Karni. Mayoritas aktivis yang mengadvokasi wadas itu, pendukung Ganjar periode kedua," ungkapnya.
Pendukung Ganjar periode kedua itu, lanjut Trimedya. Kecewa. Lantaran dilupakan (wadas). "Kemudian dia lihat ada rakyat yang teraniaya. Nah, soal-soal seperti ini kan masyarakat gak tahu," lanjutnya.
Menurut Trimedya, masyarakat hanya mengetahui Ganjar pada sisi yang bagus-bagus saja. Sebab, memang telah diframing seperti itu.
"Tahunya, framing yang dibuat seperti itu. Kemudian kalau dilihat lagi, sekarang ini sudah 4 tersangka kasus Bank Jateng. Di mana tanggungjawab Gubernur?," tambah dia.
Trimedya mengungkap, terdapat 4 tersangka Bank Jateng. Diduga keempat tersangka itu merugikan negara senilai Rp235 miliar.
"Nanti kalau rapat dengan Jaksa Agung, saya juga menanyakan itu. Tersangka itu bagaimana ininya. Dan, itu yang periksa Kejagung. Bukan Kejak Jateng. Langsung diambil alih oleh Kejagung. Nah itu yang harus kita lihat," tandasnya.