Mengenal Penyakit Leptospirosis, Cara Penularan Serta Pencegahannya

  • Bagikan
Ilustrasi tikus, hewan yang bisa menularkan penyakit leptospirosis

FAJAR.CO.ID -- Penyakit Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, yang ditularkan antara hewan dan manusia.

Penyakit ini sering muncul di daerah yang beriklim tropis, yang lebih hangat dengan banyak curah hujan setiap tahun, misalnya Indonesia.

Memasuki musim penghujan dimana banjir bisa terjadi kapan saja, penting untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit yang satu ini.

Seringkali air, tanah atau lumpur yang terkontaminasi urin dari hewan yang terinfeksi adalah penyebab paling umum penularan.

Beberapa kegiatan rekreasi (berkebun, berkemah, olahraga air) atau pekerjaan (dokter hewan, petani, pekerja rumah potong hewan) yang sering berhubungan dengan hewan atau air memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi.

Penyakit adalah penyakit berbahaya, yang jika tidak ditangani lebih lanjut, bisa berujung hingga meninggal dunia.

Leptospirosis biasanya menyebar ke manusia dari air kencing hewan yang mengandung bakteri Leptospira.

Hampir semua mamalia seperti tikus, anjing, kuda, babi atau sapi bisa terkena leptospirosis. Mereka mungkin memiliki sedikit atau tanpa gejala penyakit.

Hewan dengan leptospirosis dapat mencemari air atau kotoran (tanah), yang menyebarkan bakteri ke hewan lain atau manusia. Anda bisa tertular leptospirosis dari menyentuh langsung air kencing atau cairan tubuh lain dari hewan penderita leptospirosis.

Terkena air atau tanah yang terkontaminasi di mata, hidung atau mulut Anda atau pada kulit dengan luka terbuka.

Cara mengatasi leptospirosis dengan gejala ringan, pengobatan tidak dibutuhkan karena biasanya akan sembuh sendiri dalam 7 hari. Pengobatan hanya dibutuhkan untuk mengatasi komplikasi seperti pemberian antibiotik sebagainya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan