FAJAR.CO.ID,MAKASSAR -- Buntut dari tragedi Kanjuruhan, Liga 1 Indonesia dihentikan sementara dan sampai saat ini belum ada kejelasan terkait kelanjutannya.
Saat ini, Direktur Utama tim Persis Solo yakni Kaesang Pangarep menjadi orang yang paling lantang agar segera di lakukannya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.
Bahkan beberapa klub lainnya ikut menyuarakan, Seperti Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, PSS Sleman dan Arema FC.
Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Karim, membantah informasi yang menyebutkan bahwa PSM mendesak dilaksanakannya KLB.
“PSM tidak pernah mendesak KLB, yang PSM desak kelanjutan Liga 1,” kata Sulaiman Karim, Jumat (28/10).
Pihaknya mengaku khawatir, jika KLB dipaksakan sekarang, PSM justru menyalahi statuta sehingga berujung sanksi FIFA.
“Kalau KLB dipaksakan lantas itu tak sesuai statuta, kan yang kena imbas sepakbola Indonesia karena diberi sanksi oleh FIFA, kalau Liga I bubar, kan yang rugi adalah klub,”ungkapnya.
Menurutnya kalau KLB ingin dilaksanakan sesuai statuta, maka KLB hanya bisa digelar jika diusulkan minimal 50 persen voter.
Sebaliknya, KLB tidak boleh digelar karena adanya desakan pihak dari luar–yang bukan voter.
“KLB tidak boleh digelar karena intervensi dari pihak luar, kita harus merujuk pada statuta, jangan sampai polemik ini justru mengakibatkan Liga 1 tertunda lama, klub pasti yang rugi,”tutupnya.(Erfyansyah/fajar)