Trans Sulawesi di Majene Tertimbun Longsor, Jenazah dan Pasien Diseberangkan Pakai Perahu Nelayan

  • Bagikan
Salah satu jenazah yang terpaksa menggunakan perahu nelayan untuk melewati titik longsor Trans Sulawesi di Kabupaten Majene. (int)

FAJAR.CO.ID, MAJENE-- Akses jalan Trans Sulawesi yang tertimbung longsor di Sangiang, Kabupaten Majene membuat mobil tak bisa lewat.

Salah satu mobil jenazah ikut tertahan. Terpaksa warga yang hendak menyeberangkan jenazah melalui jalur laut menggunakan perahu nelayan.

Keluarga jenazah, Sinar mengatakan mengantarkan jenazah dari Bone tujuan ke Tikke Pasangkayu.

“Tadi malam (Kamis, 27 Oktober 2022) saya disini, baru ada mobil ambulans untuk ke Tikke,” ujar Sinar.

Informasi yang dihimpun dari salah seorang supir ambulans pembawa jenazah, sudah ada tiga kendaraan pembawa jenazah terjebak longsor sejak Kamis 27 Oktober.

Saat ini, kendaraan dari arah selatan dan utara titik longsor masih menunggu pembersihan material longsor. Akses trans Sulawesi masih lumpuh.

Tak hanya mobil jenazah, mobil ambulance yang membawa pasien juga ikut terjebak. Ambulans dari RSUD Undata Sulawesi Tengah contohnya.

Ambulans tersebut membawa pasien gawat darurat dan harus segera dirijuk ke RSUD Wahidin Makassar. Sementara pembersihan material longsor yang menutup seluruh badan jalan masih berproses.

Perawat Penanggungjawab Magrin Laodea mengatakan, terus berkoordinasi dengan pihak RSUD terkait solusi yang akan ditempuhnya.

Dia mengaku, pasien yang dibawa merupakan pasien rujukan BPJS, untuk itu pihaknya tidak dapat menggunakan jalur udara.

“Kami sementara kordinasi pihak rumah sakit bagaimana solusinya. Kami menunggu perintah,” katanya.

Ia berharap akses jalan cepat dibuka dan aktivitas lalu lintas kembali normal.

Hingga kini pembersihan material longsor masih berlangsung. Satu-jatunya jalur alternatif melalui jalur laut. Biaya untuk menyeberang menggunakan perahu Katinting beragam, mulai Rp25 ribu hingga Rp50 ribu perkepala. (radarsulbar/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan