Profil Timnas Polandia, Pembuktian Lewandowski di Piala Dunia

  • Bagikan
Timnas Polandia

FAJAR.CO.ID-- Polandia punya senjata mematikan bernama Robert Lewandowski. Sosok ini yang akan memimpin timnasnya di Qatar.

Timnas Polandia memang bukan favorit, tetapi bisa mengejutkan. Era emas tersaji pada 1970-an dan 1980-an. Dua kali mampu tembus semifinal Piala Dunia.

Setelah itu, Polandia mengalami penurunan drastis di panggung sepak bola internasional. Mereka tidak lolos di tiga edisi Piala Dunia berturut-turut, dari 1990 hingga 1998. Baru kembali tampil pada 2002 yang digelar di Korea Selatan-Jepang.

Akan tetapi, setelah kejayaan Grzegorz Lato dan kawan-kawan berlalu, mereka tidak lagi diperhitungkan dan terhenti di fase grup. Nasib sama terhenti di babak penyisihan grup mereka alami di edisi berikutnya.

Setelah itu, Si Putih Merah, julukan Polandia absen di Piala Dunia 2010 dan 2014. Kemunculan generasi Lewandowski menghadirkan harapan baru bagi penggemar Polandia. Mereka pun kembali lolos di Piala Dunia 2018 Rusia meski Lewandowski dan kawan-kawan belum bisa berbicara banyak dan gagal melangkah lebih jauh setelah hanya meraih satu kemenangan.

Kini, Polandia datang ke Qatar dengan kekuatan lebih baik dan motivasi ekstra. Pasalnya, bintang-bintang seperti Lewandowski, Wojciech Szczesny, Kamil Glik, hingga Bartosz Bereszynski sudah berusia 30-an dan mungkin Piala Dunia ini menjadi panggung terakhir mereka.

Bersama pemain-pemain yang sedang berada di usia emas seperti Jan Bednarek, Piotr Zielinski, Sebastian Szymanski, Nicola Zalewski, Szymon Zurkowski, Arkadiusz Milik, dan Krzysztof Piatek mereka jelas akan menjadi lawan yang sulit dikalahkan.

Pelatih Polandia, Czeslaw Michniewicz pun cukup percaya diri bahwa mereka bisa melewati Grup C yang juga diisi Argentina, Meksiko, dan Arab Saudi.

“Tentu saja, Argentina adalah favorit grup, tetapi kami juga memiliki tim yang hebat, cukup dewasa untuk bermain secara efektif di ajang seperti itu (Piala Dunia),” kata Czeslaw Michniewicz di situs resmi PZPN.

Ia menyebut Grup C ini sangat menarik. Alasannya, negara-negara yang ada di grup ini berasal dari benua berbeda. “Kali ini, grupnya sangat tidak biasa. Secara pribadi, saya sangat senang bahwa kami akan bersaing dengan lawan dari benua lain,” jelasnya.

“Ada pun tim dari Eropa, kami menghadapi mereka secara teratur dan kami tahu banyak satu sama lain. Kali ini akan berbeda dan saya sangat senang. Tim dengan gaya bermain yang berbeda akan saling berhadapan dan kami harus mempersiapkannya sebaik mungkin,” lanjutnya.

Dengan Lewandowski terus menunjukkan ketajamannya, Czeslaw Michniewicz menegaskan mereka bisa berharap banyak pada bomber Barcelona itu. Menurutnya, sepanjang bisa dilayani dengan baik, Lewandowski yang sudah mencetak 559 gol di level klub bisa menjadi senjata mereka.

“Tidak ada gunanya membahas apakah Robert perlu memiliki striker kedua di sampingnya. Itu omong kosong. Bagaimanapun, di klub seperti Bayern atau Barcelona, dia bisa bermain sebagai satu-satunya striker dan mencetak ratusan gol. Kami hanya harus memberikan layanan yang tepat,” tegas Czeslaw Michniewicz di AP.

Lewandowski sendiri, yang memburu gol pertamanya di Piala Dunia sangat menyadari besarnya ekspektasi pada dirinya. Akan tetapi, ia menganggap itu sebagai motivasi untuk memperbaiki torehan.

"Tekanan yang datang dengan harapan para penggemar kami dan bangsa secara keseluruhan sangat besar dan saya sangat menyadarinya. Saya harus dan ingin merasa termotivasi untuk menunjukkan kepada mereka apa yang bisa saya lakukan di lapangan sepak bola," kata Lewandowski di situs resmi FIFA.

Top skor sepanjang masa Polandia yang sudah mengoleksi 76 gol dari 134 caps itu menegaskan, dirinya akan berupaya memberikan yang terbaik di Qatar. "Meski tidak selalu mudah, saya tidak ingin mengeluh. Saya harus selalu mencari solusi dan berusaha memberikan yang terbaik," tegasnya.

Sama seperti pelatihnya, pemain berusia 34 tahun itu mengatakan Argentina akan menjadi lawan terberat mereka di Grup C. "Dengan Leo Messi sebagai tokoh utama mereka, tidak diragukan lagi itu akan menjadi pertandingan terberat kami. Akan luar biasa menghadapi tim hebat dengan pemain berbakat seperti itu," jelas Lewandowski.

Sebagai tambahan spirit, Lewandowski yang mencetak sembilan gol di babak kualifikasi akan mengenakan ban kapten berwarna bendera Ukraina di Qatar. Ban kapten Ukraina tersebut didapat Lewandowski dari legenda sekaligus mantan kapten timnas Ukraina, Andriy Shevchenko, September lalu.

Keputusan mengenakan ban kapten berwarna bendera Ukraina itu sebagai penegasan dukungan Lewandowski pada negera yang sedang dilanda perang tersebut. "Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk membawa ban kapten dengan warna Ukraina ini ke Piala Dunia," ucap Lewandowski di akun Instagram pribadinya.

Polandia yang memulai kampanye mereka melawan Meksiko pada 22 November sebelum menghadapi Arab Saudi empat hari kemudian dan Argentina pada 30 November melakoni delapan laga sepanjang 2022 ini. Dari seluruh pertandingan itu, mereka menang tiga kali dan kalah tiga kali.

Tiga kemenangan mereka dapatkan menghadapi Swedia dan Wales (2 kali). Sementara tiga kekalahan diderita Polandia ketika menantang Belgia (2 kali) dan Belanda.

Sebagai persiapan terakhir Polandia sebelum masuk ke arena perang sesungguhnya, mereka akan melakukan uji coba kontra Cile. Pertandingan itu akan berlangsung 16 November mendatang. (amr/zuk-dir/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan