Anggota Komisi X DPR Mitra Fakhruddin Minta RUU Sisdiknas Disempurnakan dengan Melibatkan Publik Secara Luas

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Anggota Komisi X DPR RI Mitra Fakhruddin MB menuturkan ada sejumlah alasan yang membuat rancangan undang-undang sistem pendidikan nasional (RUU Sisdiknas) tidak masuk dalam program legislasi nasional (prolegnas) prioritas tahun 2023. Salah satunya karena penyusunan draf RUU Sisdiknas dinilai belum melibatkan publik secara luas.

"RUU Sisdiknas ini harus disempurnakan lagi. Apalagi ini menjadi regulasi yang menentukan arah kebijakan pendidikan nasional kedepan," ungkap Mitra saat menjadi narasumber di seminar nasional bertajuk Peran Pendidikan dalam Pengembangan SDM di Era Transformasi Digital (Kebijakan & Regulasi) di Ballroom Universitas Fajar (Unifa), Kamis (03/11/2022).

Menurut Mitra, draf RUU Sisdiknas ini sebelumnya menimbulkan pro dan kontra di kalangan stakeholder pendidikan. Lantaran draf RUU Sisdiknas dianggap secara substansi belum mengakomodir kepentingan pendidikan di Indonesia sehingga menimbulkan keberatan termasuk polemik terkait tunjangan profesi guru. Termasuk RUU Sisdiknas ini dinilai banyak merugikan perguruan tinggi swasta.

"Dengan RUU Sisdiknas terpending (masuk prolegnas), ada kesempatan untuk menyempurnakan. Dengan melibatkan publik secara luas untuk revisi termasuk mengambil masukan dari kampus, kelompok masyarakat dan lainnya," beber legislator fraksi PAN ini.

Mitra menuturkan RUU Sisdiknas harus mempertimbangkan gagasan dan ide dari para pelaku atau praktisi di sektor pendidikan. Partisipasi publik dalam penyusunan RUU ini harus dibuka luas dan jangan terkesan tertutup.

"RUU Sisdiknas harus disempurnakan karena menjadi acuan membangun bangsa melalui pendidikan. Lewat pendidikan saya kira, kita bisa mengubah peradaban," tukasnya.

Selain Mitra Fakhruddin, seminar nasional ini juga menghadirkan Bupati Mamuju Siti Sutinah Suhardi yang membahas terkait potensi Mamuju dari sektor pariwisata, pendidikan dan lainnya sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN).

Juga hadir Kadis Pendidikan Sulsel Setiawan Aswad sebagai pembicara yang menyampaikan sejumlah regulasi dan inovasi pendidikan di Sulsel seperti Smart School.

Seminar dibuka Rektor Unifa Dr Muliyadi Hamid, Dekan Pascasarjana Unifa Dr Ismail Marzuki, Ketua Yayasan Pendididkan Fajar Dr Ridwan Arif. Juga hadir Ketua Senat Unifa Prof Sadly Abdul Jabbar, Rektor IBK Nitro Dr Hatta Alwi Hamu dan Kaprodi Magister Ilmu Komunikasi Unifa Dr Muhammad Asdar. (Zak/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan