Agenda Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, Haedar Nashir Sampaikan Ini

  • Bagikan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.-Twitter/@HaedarNs-

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu agenda Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah adalah penentuan sosok pemimpin. Siapa pun yang nanti menakhodai ormas Islam yang berdiri sejak 1912 tersebut diharapkan bukanlah sosok yang mencari jabatan.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Dia menyatakan, Muhammadiyah mempunyai tradisi yang sampai sekarang tetap dipegang kuat oleh semua pengurus maupun anggotanya. Khususnya terkait dengan muktamar dan kepemimpinan.

Yaitu, jika diberi amanah oleh Muhammadiyah, semua anggota harus siap menjalankannya dengan baik. Namun, tidak boleh ada yang mencari jabatan di Muhammadiyah. Organisasi yang berdiri sebelum kemerdekaan itu bukanlah tempat untuk mencari jabatan. ”Itu tradisi di Muhammadiyah,” tegasnya.

Terkait pemilihan ketua umum PP Muhammadiyah, organisasi tersebut juga memiliki pola yang berbeda dengan ormas lainnya. Haedar menjelaskan, pemilihan di organisasinya bersifat kolektif.

Nanti ada 94 orang yang dicalonkan, kemudian dipilih dan mengerucut menjadi 39 orang. Selanjutnya, 13 orang dipilih. Dari 13 orang itu, akan dipilih satu nama untuk menjadi ketua umum PP Muhammadiyah.

Guru besar ilmu sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu menyampaikan, untuk muktamar kali ini, pihaknya melaksanakan pemilihan dengan sistem e-voting. ”Kami sudah melakukan simulasi e-voting,” ujar tokoh kelahiran Bandung tersebut.

Haedar menuturkan, persiapan muktamar sudah mendekati tahap terakhir. Dia optimistis tidak ada kendala dalam persiapan. Pihaknya siap menyambut para peserta hingga para penggembira. Mereka akan datang dari berbagai pelosok Nusantara dan mancanegara. (jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan