Potensi Tsunami 30 Meter, Warga Pesisir Selatan Banten Diimbau Waspada

  • Bagikan
Ilustrasi gelombang tinggi. (Muhammad Bagus Khoirunas/Antara)

Untuk mengurangi risiko kebencanaan tsunami dan tidak menimbulkan banyak korban maupun kerusakan material, kata dia, pihaknya melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat pesisir selatan Banten. Kegiatan itu bertujuan agar masyarakat pesisir dapat mengantisipasi ketika terjadi gempa dan tsunami dengan melakukan evakuasi secara mandiri ke tempat – tempat tinggi dan lokasi aman tanpa menunggu sirine.

”BMKG juga melakukan kegiatan Goes to School juga Sekolah Lapang Gempa (SLG) untuk memberikan pengetahuan kepada siswa dan masyarakat bagaimana penyelamatan diri sendiri jika terjadi gempa dan tsunami,” terang Tarjono.

Selain itu dia menambahkan, BMKG telah memasang tiga peralatan sirine di pesisir selatan Banten antara lain di Pantai Labuan, Pasauran, dan Panimbang. Namun demikian, BMKG mengajak perusahaan swasta di selatan Banten agar memasang sirine secara mandiri.

PLTU Labuan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten telah memasang sirine dan bisa terkoneksi pada masyarakat pesisir. Tombol operator sirine itu dipegang BPBD Banten dan jika terjadi gempa dahsyat akan berbunyi hingga radius 5 kilometer.

”Kami berharap perusahaan swasta dapat melakukan pemasangan sirine di pesisir selatan Banten,” ucap Tarjono.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama memetakan jalur evakuasi di pesisir selatan untuk penyelamatan warga apabila terjadi gelombang tsunami. BPBD Lebak memetakan jalur evakuasi di pesisir selatan meliputi enam kecamatan, yakni Kecamatan Wanasalam, Malingping, Cihara, Panggarangan, Bayah, dan Cilograng.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan