Kiper kawakan milik AS Roma itu juga menegaskan, sebagai penjaga gawang, dia punya aspek yang sangat penting dalam permainan. Terlibat dalam kaki ke kaki, memaksimalkan tangan, dan harus berada di posisi yang tepat.
”Yang paling penting adalah bekerja keras dan memahami skema permainan pelatih. Komunikasi sangat penting. Saya akan berusaha untuk semua itu pada momen penting ini,” tegasnya.
Kekuatan Portugal kian solid dengan hadirnya pemain yang mulai matang seperti Bruno Fernandes, Bernardo Silva, Joao Cancelo, Ruben Neves, hingga Diogo Jota. Tentu saja mereka bisa diandalkan untuk mengendalikan ritme permainan.
Kemudian semangat muda yang tertanam dalam bintang-bintang baru, tentu menambah kepercayaan diri anak asuh Santos. Joao Felix, Rafael Leao, Ruben Diaz, Pedro Neto, sampai dengan Diogo Dalot, merupakan darah muda yang siap tempur.
Meski begitu, mimpi Selecao melangkah lebih jauh tidak akan mudah. Masih ada Uruguay, Korea Selatan, juga Ghana yang siap menjegal CR7 dan kolega di babak penyisihan grup H. Tiga tim calon lawan Portugal itu juga sudah kenyang pengalaman di Piala Dunia.
Terlebih lagi, perjalanan tim jawara UEFA Nation League itu cukup tertatih-tatih. Mereka datang ke Qatar lewat babak play off. Kemenangan atas tim kecil, Makedonia Utara, menjadi tiket terakhirnya untuk mentas di babak gugur.
Meski begitu, Portugal tetap menjadi tim unggulan di Grup H. Di atas kertas, Selecao das Quinas memiliki peluang lebih besar dibanding yang lain. Namun peluang itu juga dibarengi dengan risiko yang berat. Bahkan hadirnya Ronaldo bisa saja mencuri perhatian lawan dan menjadi boomerang bagi Portugal.