FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Perlombaan olahraga tradisional Katinting Race pertama kali digelar di Pantai Losari, setelah sebelumnya hanya dilaksanakan di daerah atau kota lain di luar Makassar.
Balap perahu itu pun dapat perhatian dari masyarakat. Namun begitu, Pantai Losari yang dipilih sebagai lokasi perlombaan, mendapat kritik.
Pasalnya, sampah terlihat berserakan di sekitar anjungan, hingga di laut tempat berlangsungnya balap perahu.
“Banyak sekali sampah di sini. Andai dibersihkan dulu. Belum lagi airnya sudah mau menghitam,” ujar Khaerulnas, kepada fajar.co.id, Minggu (6/11/2022).
Mahasiswa yang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Makassar (UNM) ini pun menyarankan, mestinya pihak penyelenggara bersinergi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) mempersiapkan lokasi perlombaan.
“Kita apresiasi kegiatan ini, karena memperlombakan olahraga tradisional. Tapi baiknya lebih dipersiapkan lebih matang lagi, kalau mau buat sebuah kegiatan,” cetusnya.
Menjawab hal itu, Kadispora Sulsel Andi Arwin pun membenarkan sampah berserakan dimaksud, ia menuturkan, pihaknya ke depannya akan melakukan upaya pembersihan.
“Tapi kalau nanti ke depannya kami berharap mungkin ada upaya dilakukan pembersihan pantai atau pun kita lakukan di luar pantai losari,” kata dia kepada wartawan, Minggu (6/11/2022).
Sebagai penyelenggara, ia juga menjelaskan, terkait Pantai Losari dipilih menjadi lokasi perlombaan.
“Kenapa ini digunakan (digelar) di sini, karena masyarakat bisa mengakses dan melihat pertandingan,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sulsel Andi Arwin Azis kepada wartawan, Minggu (6/11/2022).