FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, menegaskan, kepemimpinan Syekh Yusuf Al-Makassari dan Raja Ali Haji menjadi pembelajaran bagi kita semua.
Hal itu diungkapkan Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri Pertemuan Cendekiawan Bugis Makassar (PCBM) yang mengangkat tema "Kepemimpinan Nasional dalam Perspektif Budaya Sulawesi Selatan" yang digelar di Ruang Teater Perpusnas RI, Senin (7/11/2022).
Menurut mantan Gubernur Sulsel ini kedua tokoh tersebut menjadi orang terhormat di negara lain. "Syekh Yusuf Al-Makassari di dua negara menjadi orang terhormat, tidak gampang orang mendapatkan Bintang Mahaputra Utama dari dua negara. Hal yang sama dengan Raja Ali Haji yang telah melahirkan berbagai tokoh di Malaysia, " beber Syahrul Yasin Limpo.
Dia berharap, pertemuan Cendekiawan Bugis Makassar menjawab siapa kita dan seperti apa transformasi kepemimpinan itu sendiri.
Syahrul mengungkapkan dalam falsafah kepemimpinan Bugis dan Makassar ada semboyang “Takunjunga’ bangung turu’, Nakugunciri’ gulingku, Kuallengi Tallanga Natoalia”.
Menurut dia, semboyang "Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut ke Pantai" itu merupakan sebuah keteguhan dalam menghadapi tantangan.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Pusat (BPP) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Muchlis Patahna, menjelaskan, gagasan dalam Pertemuan Cendekiawan Bugis Makassar (PCBM) yang membahas prinsip hidup dua tokoh asal Sulawesi Selatan, yakni Syekh Yusuf Al-Makassari dan Raja Ali Haji, bakal dibukukan. "Kita buku-kan seluruh hasil-hasil gagasan yang dihasilkan oleh PCBM ini," bebernya.