FAJAR.CO.ID -- Anggaran Tunjangan Profesi Guru tahun 2016 yang kelebihan Rp23,3 triliun masih ramai dibahas di media sosial. Umumnya, para pembenci Anies Baswedan menuding kejadian itu kesalahan mantan Gubernur DKI tersebut.
"Lol ternyata dari dulu Anies kelebihan bayar ๐คฆ๐ปโโ๏ธUntung Kemenkeu punya mekanisme verifikasi/rekonsiliasi yg baik, kalau tidak APBN nasibnya akan spt APBD DKI yg bocor membayar hal2 tidak jelas ๐ฅฒ๐ฅฒ," tulis akun SomatGanteng @UstadTOT, berupaya memframing negatif bakal capres usungan Partai NasDem tersebut.
Cuitan itu pun dibalas politisi Partai Demokrat, Dr Ardi Wirdamulia melalui akun twitternya, Ardi W @awemany.
"'Orang' model begini ini ya memang kemampuan pemahamannya terbatas. Sudah dijelaskan di thread itu bahwa kemenkeu bayar ke daerah (pemda/pemprov), masih saja menyimpulkan Anies (kemendikbud) yg kelebihan bayar. Suram.," tulisnya, dikutip fajar.co.id, Rabu malam (9/11/2022).
Terkait hal tersebut, Staf Khusus Kementerian Keuangan, Prastowo Yustinus, telah menjelaskan persoalan itu melalui utas yang ditulisnya di twitter dengan akun @prastow.
Dari utas tersebut disimpulkan bahwa Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dan Mendikbud Anies Baswedan kala itu, justru berkolaborasi menjalankan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing untuk menyalamatkan keuangan negara, dalam hal ini APBN senilai Rp23,3 triliun.
https://twitter.com/prastow/status/1589928932899704839
"Kemenkeu dan Menkeu SMI menjalankan tugas dan tanggung jawab. Kemendikbud dan Pak Anies dg membuat laporan jg menjalankan tugas dan tanggung jawab. Kiranya tak perlu ada pertentangan baru. APBN diselamatkan dan ini baik buat rakyat. Hormat utk para guru kita! ๐๐๐ฎ๐ฉ," tulis Prastowo menutup utasnya. (sam/fajar)