FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin mengadakan Bedah Buku Aldera (Gerakan Politik Kaum Muda (1993-1999) di Hotel Claro, Mahoni Hall lantai 2 Jl. A.P Pettrani pukul 13.00-selesai.
Aldera merupakan buku yang lahir sebagai metamorfosis gerakan mahasiswa. Dimulai sejak 10 Januari 1996.
Bedah buku ALDERA atau Aliansi Demokrasi Rakyat ini mengangkat tema 'Tanggung Jawab Pius Lustrilanang'.
Ketua IKA Unhas Makassar, Rudianto Lallo yang juga sebagai ketua panitia mengatakan bahwa dalam tulisan Pius Lustilarang dengan aktivis lainnya tergambar dalam buku ini.
Para pembicara memberikan tanggapannya mengenai buku ini. Menariknya salah satu penanggap yakni Amran Razak menyampaikan statement yang tidak biasa.
Wakil Rektor III Unhas itu menyatakan reformasi jilid 2 menjadi suatu kebutuhan saat ini. Dia merupakan salah-satu demonstran kala itu.
"Begitu banyak demonstran yang diguling oleh kaum borjuis, apa artinya? Reformasi perlu jilid II," katanya.
A. Mangara selaku moderator sempat bertanya ketika mendengar pernyataan dari sang Profesor. "Yang bener nih prof, perlu reformasi jilid II?," Tanya A. Mangara.
Amran menjawab dengan tegas bahwa hal itu diperlukan jika masalah-masalah dinegara belum tuntas.
"Iyaj reformasi jilid 2 menjadi suatu kebutuhan," katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa setiap kali dia melihat sebuah buku yang memuat tentang pergerakan, maka dia mengaku urat nadinya bisa berdiri.
Dia juga mengungkap rasa kagumnya terhadap Aldera. Menurutnya sangat bagus ketika Pius mampu menampilkan sejarah di dalam buku tersebut.
"Oleh sebab itu, tulislah sejarahmi agar tidak dibohongi orang lain. Itu yang dilakukan pada buku ini," tegasnya. (Elva/Fajar)