FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Harian Fajar menggelar diskusi bertajuk ‘Aldera dan Refleksi Gerakan Politik Kaum Muda’, Jumat 11 November 2022 di Lantai 19 Graha Pena, Makassar.
“Kenapa diskusi ini bisa dihadirkan? Supaya mahasiswa hari ini tahu sejarah,” ungkap Pimpinan Redaksi Harian Fajar Arsyad Hakim dalam sambutannya.
Diskusi ini, membahas sebuah buku berjudul ‘Aldera’. Sebuah buku yang lahir sebagai metamorfosis gerakan mahasiswa. Dimulai sejak 10 Januari 1996.
Aldera, akronim dari Aliansi Demokrasi Rakyat. Buku ini mengangkat tema 'Tanggung Jawab Pius Lustrilanang'. Aktivis 98 yang saat ini menjabat sebagai anggota VI BPK RI.
Arsyad menuturkan, pada orde baru, dimasa rezim otoriter Soeharto berkuasa, kebebasan merupakan barang mahal. Namun begitu, ia bilang mahasiswa saat itu getol turun ke jalan.
“Saat era orba walaupun dibatasi, terap berani turun ke jalan. Saat ini, walaupun bebas tapi sedikit yang turun ke jalan,” tuturnya.
“Karena sosial media, mereka malah memilih bertiktok ria,” cetusnya.
Selain menghadirkan Pius Lustirianang, turut hadir sebagai pembicara Pembantu Rektor III Unhas era reformasi (1998-2001) Amran Razak, dan akademisi atau pengamat politik, Adi Suryadi Culla. Sementara itu, Dr Hasrullah bertindak sebagai moderator.
Bukan hanya itu, beberapa aktivis mahasiswa 98 juga turut hadir.
“Malam ini aura reformasi begitu munul,ketika teman-teman yang aktif di era 90an muncul di Fajar,” ujar Arsyad.
(Arya/Fajar)