Menanggapi pujian itu, Pakar Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Makassar Abdul Muthalib mengaminkan pernyataan ekonom IMF itu. Pasalnya, ekonomi Indonesia saat ini sangat tangguh dan Indonesia bisa dibilang kebal dari resesi tahun depan.
“Betul sekali yang disampaikan oleh orang-orang IMF. Yang mengatakan bahwa, ekonomi Indonesia saat ini bisa dikatakan sangat tangguh. Saya sedikit mengulik kembali beberapa data yang ada, tapi intinya seperti ini,” kata Abdul Muthalib saat dihubungi, Sabtu (12/11).
“Kalau ekonom senior IMF bilang ekonomi Indonesia saat ini memang tangguh, kalau saya bilangnya begini, ekonomi Indonesia saat ini memang kebal resesi,” sambungnya.
Dikatakan dosen Ekonomi dan Bisnis itu, di tengah banjir informasi terkait ancaman resesi dan inflasi tahun depan dan ditambah dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina, makin menambah kekhawatiran seluruh negara, termasuk Indonesia. Namun, dengan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) soal ekonomi Indonesia di kuartal III 2022 memberikan angin segar dan menghilangkan ketakutan.
“Kenapa tidak, BPS ternyata menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga 2022, secara kuartal itu sebesar 1,81 persen. Adapun dibandingkan dengan secara tahun ke tahun, itu sebesar 5,72 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan Produk Domestik Bruto, pada kuartal 3 ini, itu harga dasar berlaku sebanyak 5901,2 triliun,” ucapnya.
Dijelaskan Abdul Muthalib, arus dasar harga konstan berdasarkan data yang beberapa hari lalu itu sebesar Rp 2976,8 triliun. Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,4 persen dan secara tahun ke tahun sebesar 3,72 persen.