“Dibandingkan dengan kuartal I 2022. Ekonomi Indonesia cuma tumbuh 5,1 persen. Secara tahun ke tahun. Tetapi terkontraksi 0,95 persen secara kuartal ke kuartal. Di angka pertumbuhan ini menunjukkan bahwa Indonesia dapat dikatakan sebagai negara yang sangat tangguh,” jelasnya.
Menurut dia, angka tersebut bisa menjadi modal kuat untuk Indonesia menghadapi resesi dunia yang diperkirakan akan mulai di tahun 2023 mendatang.
“Data yang diungkap BPS itupun meyakinkan, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Secara year on year. BPS mencatat, angka pertumbuhan triwulan III 2022 menyerap 4,25 juta tenaga kerja,” paparnya.
Dengan demikian, lanjut Abdul Muthalib, secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa ada 135,3 juta orang yang bekerja dari tambahan 4,25 per Agustus 2022.
“Itu juga sebetulnya berdasarkan survei Sakernas yang dilakukan pada Maret 2022. Di situ dikatakan, angka orang-orang yang bekerja per Agustus 2022 mengalami peningkatan,” tutupnya. (Muhsin/fajar)