Penunjukkan Irjen Andi Rian Jadi Kapolda Kalsel Disorot, dari Kasus Sambo, Gaya Hidup hingga Dugaan Pemerasan

  • Bagikan
Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Andi Rian Djajadi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menyebut soal pengangkatan Andi Rian Djajadi sebagai Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan bukti kegagalan manajemen SDM Polri.

Pasalnya, penyelesaian kasus Ferdy Sambo yang awalnya diampu oleh Andi Rian Djajadi belum terbukti sukses.

"Sejak awal sudah saya sampaikan bahwa promosi Andi Rian sebagai kegagalan managemen SDM di tubuh Polri. Penyelesaian kasus Sambo yang menjadi salah satu tanggung jawabnya juga belum bisa dikatakan tuntas 100 persen, tetapi kenapa tiba-tiba dipromosikan lebih dulu," kata Bambang saat dihubungi wartawan, Sabtu (12/11/2022).

Bambang mengatakan sejak awal dirinya sudah keberatan dengan pengangkatan Irjen Andi Rian sebagai Kapolda Kalsel. Selain karena terseret dalam dugaan pemerasan terhadap korban bernama Tony Sutrisno, Andi Rian juga menjadi sorotan karena gaya hidupnya yang hedon.

"Belum lagi soal gaya hidup hedon yang juga sempat menjadi perhatian presiden. Gaya hedon tentu membutuhkan biaya besar. Jadi kalau kemudian dia terseret-seret dengan isu pemerasan, pada akhirnya yang muncul adalah pembenaran asumsi tersebut. Bahwa pungli, pemerasan dan lain-lain itu untuk menutupi biaya hidup hedon," jelas Bambang.

Ia menyarankan agar Tony segera melaporkan kasus pemerasan yang menimpa dirinya kepada Propam Polri.

"Tony Sutrisno harusnya segera melaporkan adanya dugaan pemerasan yang dilakukan personel kepolisian pada Propam," ujar Bambang.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan