"Untuk ekskavasinya itu sekian meter baru beberapa meter persegi yang tergali sampai tuntas didalamnya. Harapannya masih ada informasi prasejarah yang lain tentang kehidupan manusia dimasa itu," tuturnya.
BPCB Sulsel fokus untuk melestarikan gua tersebut. Sehingga, sangat mendukung kelanjutan penelitiannya untuk memperluas informasi yang sudah ada itu. Sehingga masyarakat dapat mengetahui kehidupan dari sejarah.

Agar informasi situs prasejarah ini diakses dengan baik oleh pengunjung, maka BPCB Sulsel menempatkan juru pelihara, maupun papan bicara di lokasi tersebut.
"BPCB mendukung untuk pemanfaatan seperti tempat wisata, kami dukung itu. Dan kami tentunya berupaya mengarahkan supaya aktivitas yang terjadi disitu tidak mengakibatkan kerusakan," katanya.
Rustan berharap agar kemanfaatan situs Leang Panning dalam bentuk apapun tidak sampai mengancam kelestariannya. "Silakan dimanfaatkan seperti apa, tapi jagan egois lah karena kita harus berpikir bahwa masih ada generasi setelahnya yang mungkin akan melanjutkan penelitian yang mau belajar dan mau mencari informasi," harapnya. (ams/rul)