Oleh: Tati
(Dosen dan Peneliti)
Tahun 2022 Indonesia telah berumur 77 tahun dalam usia kemerdekaannya. Tak lama lagi sebagai puncak generasi emasnya berada pada tahun 2045 dengan usia 100 tahun kemerdekaan. Di tahun 2045 nantinya akan terjadi bonus demografi yang mana mayoritas masyarakat Indonesia berada dalam kategori usia produktif.
Untuk menuju Indonesia emas dan generasi yang siap menghadapi bonus demografi, perlu dipersiapkan terkait langkah-langkah strategisnya. Dengan demikian pemerintah selalu berupaya menyiapkan langkah strategis melalui teknologi digital. Adanya teknologi digital menjadi angin segar yang dapat membebaskan kita dari rasa ketidaktahuan akibat minimnya akses informasi. Bagaimana tidak, yang dulunya informasi hanya melalui media cetak dan membutuhkan waktu dalam terbitannya, kini kita bisa peroleh melalui media digital yang dapat diakses tanpa batas waktu.
Digitalisasi Pendidikan
Melalui teknologi digital terdapat kemudahan yang bisa kita rasakan, seperti halnya kita bisa berkomunikasi tanpa ada batasan ruang dan waktu, kecepatan informasi yang kita sebar dan kita terima. Manfaat teknologi digital dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, mulai dari perekonomian, industri dan pendidikan. Mungkin dalam hal ekonomi dan industri sudah wajar serta normal jika teknologi digital dikembangkan untuk kompetitif, namun dalam hal pendidikan penggunaan teknologi adalah sebuah keterpaksaan akibat pembelajaran jarak jauh dilakukan.
Tidak ada yang bisa memprediksi jika perubahan ini terjadi, bahkan orang tua dengan sikap tenang menitipkan anaknya ke sekolahan terbaik berubah menjadi porak poranda akibat pembelajaran dilakukan di rumah. Selain mengurus keluarga orang tua juga dipaksa untuk menjadi guru, mentor, dan pemenuhan teknologi selama belajar. Mungkin untuk sebagian orang itu adalah hal yang normal karena selain orang tua siapa lagi yang akan bertanggung jawab. Hal yang perlu kita pikirkan adalah tidak semua orang tua dapat menggantikan posisi guru sebagaimana di sekolah, apalagi ditambah pembelajaran yang berbasis teknologi tidak semua orang tua paham akan hal tersebut.