FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Sejumlah karyawan Twitter memilih resign setelah Elon Musk memberikan sebuah ultimatum kepada karyawannya.
Dalam ultimatum itu, Elon Musk memerintahkan para karyawan untuk bekerja berjam-jam dengan intensitas tinggi atau keluar dari perusahaan dengan pesangon 3 bulan gaji.
Washington Post melaporkan bahwa Elon Musk meminta karyawan bekerja intensitas tinggi dan mengatakan para pekerja harus menyetujui janji tersebut jika mereka ingin tetap tinggal.
Menanggapi ultimatum Musk itu, para staf Twitter ramai-ramai memilih resign hingga kantor Twitter tutup.
Twitter kemudian mengabarkan kepada karyawannya bahwa kantor kambali akan bukan pada tanggal 21 November 2022.
"Hai, Efektif segera, kami menutup sementara gedung kantor kami dan semua akses lencana akan ditangguhkan. Kantor akan dibuka kembali pada hari Senin, 21 November. Terima kasih atas fleksibilitas Anda. Silakan terus mematuhi kebijakan perusahaan dengan tidak membicarakan informasi rahasia perusahaan di media sosial, dengan pers atau di tempat lain. Kami berharap dapat bekerja sama dengan Anda untuk masa depan Twitter yang menarik. Twitter," demikian bunyi pesan dari Twitter ke karyawannya.
Di media sosial, karyawan telah men-tweet menggunakan tagar #LoveWhereYouWorked dan emoji memberi hormat untuk menunjukkan bahwa mereka meninggalkan perusahaan.
Seorang mantan pekerja Twitter yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada BBC: "Saya pikir ketika debu hilang hari ini, mungkin hanya ada kurang dari 2.000 orang yang tersisa."