Latihan Bersama TNI AL dengan Royal Australian Army, Jenderal Andika Perkasa Ingin Konsep Lebih Menantang

  • Bagikan
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa ingin konsep latihan bersama serbuan amfibi bersandi Ausindo Amphibious Assault Exercise antara prajurit TNI Angkatan Laut dengan tentara Australia, Royal Australian Army, bisa lebih menantang setiap tahun.

”Kami ingin latihan itu setiap tahun semakin sulit, tahun ini lebih sulit dari tahun lalu, tahun depan harus lebih sulit lagi. Tadi sudah mulai kami bicarakan, apa nih konsep untuk tahun depan,” ujar Andika seperti dilansir dari Antara di Pantai Todak, Dabo Singkep, Lingga, Kepulauan Riau, Minggu (20/11).

Latihan yang melibatkan lebih kurang 1.000 prajurit TNI AL dan Tentara Australia itu juga mengerahkan beberapa alat utama sistem senjata (alutista) kedua negara. TNI AL mengerahkan KRI Banjarmasin-592 yang didukung sekitar 500 prajurit, termasuk Korps Marinir TNI AL, Kopaska, Taifib, helikopter, tim kesehatan, serta dukungan udara F16 milik TNI Angkatan Udara.

Sedangkan Australia mengerahkan Kapal Perang HMAS Adeleide, helikopter, LLC (Lite Landing Craft), zodiac, truk logistik, serta tim kesehatan dan jumlah personel yang hampir sama banyak dengan TNI AL.

Andika menjelaskan, latihan itu intinya adalah melakukan pendaratan dan serbuan dari kapal yang berada di perairan menuju daratan. ”Dari Australia melibatkan kapal LHD (landing helicopter dock) berukuran cukup besar, lebih dari 200 meter, namanya HMAS Adelaide. Sedangkan TNI AL menggunakan KRI Banjarmasin,” jelas Jenderal Andika.

Untuk teknis latihan, Panglima TNI mengatakan, kedua kapal tersebut awalnya sudah bertemu di perairan Lingga sejak dua hari lalu (18 dan 19 November). Kemudian dilakukan pertukaran taktik tempur antara staf dari masing-masing kapal untuk mempelajari apa saja yang akan diluncurkan dari dua kapal itu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan