FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- CEO PT Ruang Raya Indonesia atau Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara mengungkapkan sejumlah alasan di balik kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sebagian karyawannya di platform pendidikan online. Salah satunya soal masifnya perekrutan karyawan dalam dua tahun terakhir.
“Di awal pandemi, layanan Ruangguru mengalami peningkatan permintaan yang besar yang berujung pada rekrutmen yang terlalu banyak dan terlalu cepat dalam dua tahun terakhir,” kata Belva dalam keterangannya yang dikutip Minggu (20/11).
Selain itu, hal lain yang menjadi alasan PHK Massal di perusahannya yaitu situasi ekonomi global yang belakangan ini memburuk secara drastis. Bahkan, Belva menyebut berada pada titik terendah dalam puluhan terakhir.
“Terlihat dari tingginya angka inflasi dan kenaikan suku bunga yang membuat iklim investasi dunia memburuk secara signifikan. Hal ini berdampak luas kepada komunitas startup teknologi global, termasuk kami di Ruangguru,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, platform pendidikan online Ruangguru mengumumkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawan pada Jumat (18/11). Corporate Communications Ruangguru Gwendolyn Betsy mengungkapkan, kebijakan ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis.
“Terdapat ratusan pegawai Ruangguru yang terdampak dari pemutusan hubungan kerja. Keputusan sulit ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis,” kata Gwendolyn Betsy dalam keterangannya kepada JawaPos.com, Jumat (18/11) malam WIB.