FAJAR.CO.ID, CIANJUR -- Korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Cianjur per pukul 16.00 WIB, tercatat sudah mencapai puluhan orang. Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berdasarkan laporan dari Bupati Cianjur.
“Menurut laporan Bapak Bupati sampai dengan tadi jam 16.00, terdapat 46 korban jiwa dan 700-an luka-luka,” ujarnya dalam Instagram resminya, Senin (21/11).
Emil, sapaan akrabnya mengatakan bahwa dirinya dan tim BPBD sedan menuju ke lokasi untuk membantu koordinasi dsn bantuan logistik bagi para korban bencana.
“Kelihatannya warga Cianjur juga membutuhkan uluran tangan kita para relawan kesehatan dan kebencanaan. Silakan segera mengoordinasikan diri,” ucapnya.
Data terakhir yang disampaikan Bupati Cianjur, Herman Suherman menyebutkan korban meninggal akibat gempa ini sudah mencapai 56 orang. Rata-rata korban yang meninggal dilaporkan anak-anak.
Ia meminta agar warga berwaspada akan adanya gempa susulan yang terjadi biasanya bersusulan berselang hari.
“Sementara itu, mohon doanya dari kita semua untuk masyarakat Cianjur yang terdampak,” tandasnya.
Sementara itu, pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau modified Mercalli intensity, wilayah Cianjur V-VI MMI, Garut dan Sukabumi IV – V MMI, Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah III MMI, Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta dan Depok II – III MMI.
Berdasarkan kajian inaRISK, sebanyak 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.