FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat Hasbil Mustaqim Lubis mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo yang ingin menjadikan Indonesia sebagai produsen utama baterei kendaraan listrik.
Menurutnya, Indonesia akan sulit menjadi produsen baterei dengan modal yang dimiliki hanya nikel.
Sementara, Indonesia selama ini kata dia hanya mengimpor lithium. Sesuai Permendag Nomor 100 Tahun 2020 tentang Ketentuan Impor Baterai Lithium.
“Mau jadi raja produsen baterai itu enggak hanya cukup modal nikel. Tapi butuh lithium. Sedangkan lithium kita masih impor. Itu makanya ada Permendag Nomor 100 Tahun 2020,” kata dia dalam unggahannya, Rabu, (23/11/2022).
Menurutnya, pernyataan Jokowi soal itu hanyalah formalitas.
“Makanya dari awal saya bilang, Pidato Presiden di G20 Bali itu cuma formalitas semata,” tandas Kepala BPOKK DPP Insan Muda Demokrat Indonesia.
Sebelumnya, dalam wawancara khusus dengan The Economist, Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia tengah membangun sebuah ekosistem besar untuk baterai.
“Ini akan memberi nilai tambah. Itu yang kita kejar itu. Kita masih dalam proses berbicara dengan Elon Musk, dengan Tesla,” kata Jokowi beberapa waktu lalu.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini optimis, Tesla akan membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.
“Tapi saya meyakini Tesla akan membangun pabrik baterai dan industri mobil di Indonesia. Karena Indonesia memiliki pasar yang besar dan juga pasar yang besar. Saya kira itu sebuah peluang,” pungkas Jokowi. (selfi/fajar)