FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi merespon positif pernyataan Presiden Jokowi yang secara terang-terangan menyatakan bahwa bangsa Indonesia sudah merasakan dampak dari politisasi agama yang berlarut-larut.
Saat membuka Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII Tahun 2022 di Solo, Presiden Jokowi mengimbau kepada calon presiden dan calon wakil presiden serta para pendukung hingga partai politik untuk menghadirkan situasi kondusif di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sehingga jangan ada lagi politisasi agama dalam kontestasi.
"Artinya politisasi agama jelas ada dan terjadi di negara ini," cuit Teddy lewat akun Twitternya @TeddGus, Rabu (23/11/2022).
Menurutnya, dampak dari Politisasi Agama hanya menghasilkan kerusakan, selain masyarakat menjadi terbelah dan bermunculan ajaran-ajaran sesat.
"Juga produk politisasi agama menghasilkan produk gagal. Ini menjadi pembelajaran penting bagi bangsa ini untuk tidak mengulangi lagi," cetusnya.
Kedepan, lanjut Teddy, para calon baik di Pilpres, Pileg dan Pilkada, harus punya sikap, mengutuk secara terang-terangan kelompok tersebut dan menolak keras ketika kelompok itu memproklamirkan mendukung mereka.
"Jika ada calon yang menerima saja, artinya mereka mendukung kelompok tersebut Itu pasti," tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan, calon yang menerima bahkan bekerjasama dengan kelompok pengusung politisasi agama, sudah dapat dipastikan calon yang tidak memiliki kemampuan sehingga mereka butuh hal itu agar mereka dipilih.