Qatar tentu saja telah melakukan dakwah dengan ucapan dan tulisan secara bersamaan dalam menetapkan aturan dilarangnya minuman keras dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2022. Sebagaimana lazimnya, minuman keras tentu tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan kegiatan besar seperti ini.
Namun dalam pengaturan Qatar, apa yang menjadi kebiasaan, dapat mereka ubah. Hal ini tentu tidak mudah mengingat besarnya penolakan dan protes yang diterima oleh Qatar dan hilangnya peluang keuntungan yang bisa diperoleh Qatar dari sponsor perusahaan penyedia minuman keras.
Dakwah bil hal secara spesifik diperlihatkan oleh Qatar dalam pembukaan piala dunia dengan menampilkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ghanim Al Muftah, QS. Al-Hujurat ayat 13 melantun memenuhi seluruh stadion dan tentu saja menggema ke penjuru dunia, menjadi bukti bahwa apa yang dilakukan Qatar adalah upaya untuk menyiarkan Islam.
Tidak hanya itu, penyelenggara bahkan menyediakan goody bag bagi penonton yang berisi sajadah, parfum, dan selebaran mengenai Islam. Pada fasilitas umum yang mereka punya juga turut menampilkan tulisan-tulisan yang berisi berbagai pesan dakwah yang diambil dari penggalan ayat suci Al-Qur’an dan Hadis Rasulullah shallahu alaihi wa sallam.
Apa yang dilakukan Qatar menjadi pelajaran berharga bahwa untuk mengajak kepada kebaikan dan ajaran Islam, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Tentu saja upaya Qatar membuahkan hasil dengan banyaknya orang yang tertarik mengenal Islam bahkan memutuskan untuk menerima Islam sebagai agama mereka.