Johny kemudian menjelaskan soal upaya PSMTI saat peristiwa gempa bumi yang terjadi di Cianjur.
Tercatat sumbangan yang diberikan hampir Rp 1 Miliar.
"Sumbangan mereka dari PSMTI daerah lain sudah mencapai hampir Rp 1 Miliar, nah ini yang sangat hebat dan ini juga fungsi PSMTI,"jelasnya.
Sementara itu Ketua Umum Wilianto Tanta mengaku tidak rugi menunjuk Dr Johnny Lieke sebagai Ketum PSMTI Sulut.
"Jujur saya katakan, pak Johnny ini 6 orang yang menghubungi saya dan merekomendasikan untuk beliau jadi Ketum di Sulut,"jelasnya.
Bahkan secara terbuka, Wilianto mengaku sudah menunjuk orang lain yang memimpin PSMTI Sulut.
Tapi hal tersebut langsung dibatalkan karena rekomendasi dari para tokoh di Sulut untuk menunjuk Dr Johnny Lieke menjadi Ketum.
"Untuk itu tidak salah tadi saat saya mendengar sambutannya dan itu sesuai Visi dan Misi PSMTI," jelasnya.
Wilianto kemudian memflash back kembali bagaimana perjuangan pendahulu mereka hingga mendirikan organisasi ini.
Saat kerusuhan 5 Mei di Jakarta, orang tua pendiri PSMTI mengambil inisiatif untuk ikut membaur dan bersama masyarakat setempat, karena di kala itu banyak yang sangat membutuhkan uluran tangan bantuan.
"Orang tua kami menyebut jika kala itu ada sesuatu yang masih kurang dari kita, maka seluruh masyarakat Thionghoa diajak untuk membaur, dan perlu bersama dengan masyarakat setempat di sekeliling kita," ujarnya.
Oleh karenanya saat ini dia yakin dan tidak lagi meragukan kemampuan dari seluruh pengurus PSMTI Sulut untuk membantu bidang sosial dan budaya yang ada di Sulut