FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Muhammad Umar Syadat Hasibuan mengaku ditelpon Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani.
Menurut pria yang akrab dipanggil Gus Umar itu, ia mendapat penjelasan Benny Rhamdani soal pernyataannya yang meminta izin ke Presiden Joko Widodo untuk tempur ke penyerang pemerintah.
Dari cerita Benny Rhamdani, beber Gus Umar, yang bersangkutan tidak bermaksud mau membenturkan masyarakat. Tetapi ia ingin agar yang menghina Jokowi itu diproses hukum.
"Barusan saya di tlp bang Benny Rhamdani. Dia cerita gak ada maksud mau benturkan masyarakat. Dia hanya ingin spy proses hukum tetap berjalan bagi yg hina jokowi. Gitu ges," cuit Gus Umar dikutip FAJAR.CO.ID, Senin (28/11/2022).
Pada ciutan sebelumnya, Gus Umar mengaku Benny Rhamdani itu merupakan teman baiknya. Dia pun kaget temannya itu berbicara soal meminta izin tempur ke Jokowi untuk melawan para pihak menyerang pemerintah.
"Benny Rhamdani ini teman baik saya. Kaget koq sampai gini dia bicara," cuit Gus Umar.
Sebelumnya, Viral di media sosial (medsos) potongan video pernyataan Benny Rhamdani kepada Presiden Joko Widodo yang meminta izin tempur ke Jokowi untuk melawan para pihak menyerang pemerintah.
Dalam video itu, Benny Rhamdani mengaku siap tempur di lapangan melawan pihak-pihak yang dianggap menjadi lawan dari Presiden Jokowi.
"Kita ini pemenang, Pak, pilpres, kita ini besar, tapi serangan lawan ini masih terus"
"Kita gemes ingin melawan mereka, kalau mau tempur lapangan, kita lebih banyak," ungkap dia kepada Presiden Jokowi.
Menurut Benny Rhamdani, kalau Jokowi tidak mengizinkan untuk bertempur, maka penegakan hukum harus diberikan kepada mereka yang selama ini mencemarkan nama baik, menyerang pemerintah, adu domba, menghasut, dan menebarkan kebencian. (eds)