FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Joko Widodo memberi kode dukungan untuk Ganjar. Ini bisa dianggap sebagai keberpihakan.
Dengan posisinya sebagai presiden yang cenderung mendorong Ganjar Pranowo, dianggap merugikan figur capres lainnya. Termasuk bakal capres usungan Nasdem, Anies Baswedan.
"Jika negara terlibat berkontestasi dalam Pilpres, maka keseimbangan demokrasi akan terganggu, dan hal ini justru tidak bagus untuk masa depan bangsa kita," ujar ketua Mileanies Sulsel, Asri Tadda
Presiden adalah simbol negara. Dalam kapasitas itu, negara seharusnya tidak larut dalam kontestasi Pilpres. Agar proses demokrasi bisa tumbuh dengan sehat. Cenderung kepada satu figur, menimbulkan rivalitas timpang antar-capres.
"Dan hal ini justru tidak bagus untuk masa depan bangsa kita," sambung Asri Tadda.
Kendati demikian, dia yakin rakyat sudah cerdas dan bisa memilah mana yang baik untuk proses demokrasi, dan mana yang tidak. Baginya, Anies sudah menjadi kebutuhan rakyat, agar tujuan bernegara mewujudkan masyarakat adil makmur bisa tercapai.
Asri menilai kode Jokowi untuk Ganjar itu tidak berpengaruh di Sulsel. Apalagi pada Pilpres 2019 lalu, Jokowi keok di ujung selatan Pulau Sulawesi. "Kami tetap yakin Anies bakal menang di Sulsel," ujarnya. (ams-rul/zuk-dir/fajar)