Satu Keluarga di Kalideres Diduga Meninggal karena Ritual, Reza Indragiri: Sekte-sekte Spiritualitas Baru

  • Bagikan
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel saat menjadi narasumber Podcast JPNN.com. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri mengaku tak heran jika motif kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat adalah karena mengikuti ajaran yang mensyaratkan ritual tertentu.

Pasalnya, ia menyebutkan bahwa sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, World Health Organization (WHO) sudah mengatakan bahwa masalah kesehatan mental juga cukup genting dirasakan orang-orang.

“Jadi, bukan hanya virus yang mewabah. Tekanan batin dan serbaneka perilaku malasuai juga sepertinya menjadi pandemi. Termasuk kemunculan sekte-sekte spiritualitas baru,” jelasnya.

Reza mengatakan, kemunculan sekte di masa pandemi memang masif di sejumlah negara. Di Prancis saja, katanya, sudah ada 500-an sekte baru.

“Pemerintah (Prancis) sampai mengalokasikan dana hingga 1 juta Euro guna meningkatkan pengawasan terhadap sekte-sekte yang dikhawatirkan membahayakan masyarakat tersebut,” paparnya.

Oleh karena itu, alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) itu meminta agar Ditreskrimum Polda Metro Jaya lekas menyelesaikan pengungkapan kasus kematian di Kalideres. “Termasuk apabila simpulannya adalah kasus tidak terpecahkan (unsolved case),” katanya.

Menurut Reza, hal itu perlu dilakukan agar pemberitaan dan obrolan tentang kasus kematian satu keluarga itu juga dapat segera dihentikan. Sehingga, tidak mendorong terjadinya penularan bunuh diri (suicide contagion) di tengah masyarakat.

“Pada masa seperti sekarang, ketika gangguan kejiwaan sangat rentan mewabah (berdasarkan peringatan WHO), ekspos yang tinggi tentang bunuh diri dapat menginspirasi audiens–terutama mereka yang tergolong rentan–untuk meniru perbuatan serupa (copycat suicide),” tandasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan