FAJAR.CO.ID, SURABAYA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disebut menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi di Jawa Timur. Hal itu disampaikan lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI).
Rabu (30/11), ARCI merilis hasil survei partai politik di Jawa Timur. Hasilnya, PKB masih teratas dengan elektabilitas 17,8 persen. ”PKB masih teratas, tetapi angkanya belum aman. PDIP kedua, Gerindra masih di peringkat ke-3,” kata Direktur ARCI Baihaki Siraijt di Surabaya.
Di posisi kedua, PDIP harus puas dengan angka elektabilitas sebesar 14,1 persen. Sementara itu Gerindra sebesar 13,9 persen.
Selain ketiga partai itu, ada pula beberapa partai politik lain yang elektabilitasnya mulai melesat. Salah satunya adalah Partai Golkar.
”Golkar mulai menunjukkan progres. Pemberitaan Golkar yang masif dan ketua Golkar Jatim Sarmuji rajin turun ke daerah-daerah mulai membuahkan hasil,” tutur Baihaki Siraijt.
Partai politik dengan elektabilitas tertinggi keempat di Jawa Timur adalah Golkar. Saat ini, elektabilitas Golkar di angka 12,6 persen. Angka itu meningkat karena pada Agustus, elektabilitas Golkar sebesar 10,2 persen.
Di posisi kelima adalah Partai Demokrat dengan angka 11,4 persen. Sementara ada juga partai lain seperti PPP, PKS, PAN, Nasdem. Beberapa partai tersebut memiliki angka elektabilitas rendah karena angkanya tidak mencapai 5 persen.
”Survei ARCI dilakukan pada 10-20 November. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,8 persen,” terang Baihaki Siraijt.
Dengan hasil itu, Baihaki menyimpulkan bahwa persaingan parpol di Jatim sangat dinamis. Khususnya untuk memperebutkan posisi tiga besar.
Meski demikian, dia menilai belum ada partai di jajaran 3 besar yang aman. Termasuk PKB yang menempati posisi teratas, karena hanya berselisih sekitar 3 persen dari pesaingnya. (jpg/fajar)
Berikut hasil survei ARCI elektabilitas parpol di Jatim:
PKB: 17,8 persen
PDIP: 14,1 persen
Gerindra: 13,9 persen
Golkar: 12,6 persen
Demokrat: 11,4 persen
Nasdem: 4,2 persen
PPP: 3,8 persen
PKS: 3,5 persen
Perindo: 3,2 persen
PAN: 2,1 persen
PSI: 1,2 persen
Tidak menjawab/tidak mengetahui: 12,2 persen