FAJAR.CO.ID, RIAU -- Bakal Calon Presiden, Anies Baswedan bersyukur bisa kembali menginjakkan kaki di Bumi Lancang Kuning, Riau, Minggu (4/12/2022). Kedatangan Anies di Riau masih dalam rangkaian silaturahmi kebangsaan untuk perubahan Indonesia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta disambut lautan manusia. Warga Riau tampak begitu antusias menyambut dan mengelu-elukan Anies sebagai presiden di 2024 mendatang.
"Terima kasih atas sambutan hangat teman-teman, sejak dari mendarat di bandara, lalu pertemuan dengan relawan, tokoh lintas agama, tokoh masyarakat hingga rapat akbar," ucap Anies dalam keterangannya di Instagram.
Di hadapan ribuan masyarakat, Anies menyebut republik ini didirikan untuk memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Di 2024 kita ada kesempatan untuk menentukan arah agar cita-cita itu dapat dilaksanakan. Kita ingin seluruh rakyat, termasuk di Riau merasakan hasil kemerdekaan, merasakan hasil pembangunan yang setara dengan tempat-tempat lain," ungkapnya.
Untuk itulah, Anies menyerukan semua kader dan relawan harus siap bergerak bersama. Mulai dari sekarang sampai tahun 2024, mari bergerak bersama, merapikan barisan.
"Melihat semangat dari ribuan yang hadir pada rapat akbar, Insyaallah dari Riau dikirimkan pesan perubahan untuk Indonesia," pungkas mantan Mendikbud itu.
Di kolom komentar Instagram, warganet tak kalah hebohnya mendukung penuh sang bakal calon presiden dari Partai Nasdem itu. Bahkan diantara mereka ada yang mengklaim bahwa 95 persen warga Riau akan mengawal kemenangan Anies hingga ke kursi presiden.
"InsyaAllah riau 95% pak anis baswedan.. Kawal sampai RI 1," sahut @rahmat***.
Adapula yang mengaku was-was di Pemilu mendatang akan terjadi kecurangan.
"Gw dukung pak anies tapi takut banget pemilunya ada kecurangan lagi," tandas @hafiz***.
Tiket menuju Pemilihan Presiden 2024 belum sepenuhnya digenggam Anies. Dukungan Partai Nasdem tidaklah cukup. Syarat kursi dukungan untuknya belum cukup. Anies butuh sokongan setidaknya dua partai lagi. Misalnya Partai Demokrat dan PKS.
Analis politik Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu Attock Suharto menilai Anies yang selalu dilabeli politisasi agama, justru bisa menjadikan isu itu sebagai kekuatan. Serangan terus-menerus bisa melahirkan empati.
"Isu ini memang diangkat untuk memecah belah pemilih umat Islam," kata Attock.
Meski begitu, Anies harus tetap jalan seperti biasa, tidak perlu terusik dengan isu politisasi agama. Tim Anies dan relawannya cukup bekerja menyosialisasikan kinerja dan prestasi Anies. "Tidak perlu larut terbawa arus politisasi agama," anggapnya. (dra/fajar)