Oleh: Mulawarman
Jurnalis, Alumni Unhas
Selama 3 hari, Sabtu, Minggu dan Senin (11-13/12/2022), warga Sulsel akan kedatangan kandidat Capres NasDem, Anies Baswedan. Kunjungan itu merupakan rangkaian lawatan politiknya sejak dideklarasikan sebagai Capres pada 3 Oktober 2022 lalu di Jakarta. Langkahnya memunculkan berbagai anggapan sekaligus spekulasi terhadap prospek politik di Sulsel khususnya dan kiprahnya di nasional pada umumnya.
Kunjungan itu sendiri dipastikan akan punya makna yang cukup penting baik bagi Anies maupun NasDem Sulsel. Selain publik akan semakin kenal dengan mantan gubernur DKI Jakarta ini, juga akan semakin mengakselerasi kerja politik mesin partai yang diketuai Rusdi Masse Mappesessu yang populer disapa RMS ini. Partai lain sudah seharusnya ikut terpacu. Karena kegiatan itu pastinya bukan hanya soal kunjungan Anies semata, namun juga akan menjadi panggung politik NasDem Sulsel.
Tulisan ini akan menjawab beberapa pertanyaan: sejauh mana efektivitas popularitas dan elektabilitas Anies dalam safari politik? Seperti apa prospek kunjungan Anies di Sulsel bagi pemenangannya dan NasDem Sulsel? Tantangan ke depan dalam pemenangan?
Prospek Safari Anies
Sebelum rencana ke Sulsel, Anies telah lebih dulu melakukan safari politik ke Aceh dan Sumatera. Meski sempat mengalami berita penolakan terkait izin, namun pada 2 Desember 2022 tepatnya, dia berkunjung ke Aceh dan disambut oleh masyarakat dan ribuan relawan yang mengatasnamakan Masyarakat Pro Anies Baswedan (Monas) di depan pintu masuk Bandara SIM Sultan Iskandar Muda Banda Aceh.
Sehari kemudian Anies dan rombongan pun melakukan kunjungan ke Sumatera pada 3-4 Desember. Di pulau ini Anies turut disambut oleh ribuan relawan dan simpatisan dengan melakukan sejumlah kegiatan, dari orasi di Kampus Diniyah Putri Padang Panjang, makan sate di INS Kayu Tanam hingga jalan sehat bersama relawan di kawasan Pantai Padang.
Yang kerap terjadi di berbagai kunjungan itu, Anies selalu disambut meriah oleh ribuan relawan dan simpatisan. Dan yang tak ketinggalan, teriakan: "Presiden, presiden, presiden" dan “calon presiden kita”, kerap membahana dalam berbagai kesempatan itu.
Kali ini, giliran Sulawesi yang akan mendapat kesempatan menerima kunjungan lawatan Capres NasDem itu. Rencananya, dalam kunjungan tersebut Anies akan melakukan sejumlah kegiatan mulai dari sowan ke dua tokoh masyarakat Sulsel, JK dan Aksa Mahmud di kediamannya. Selanjutnya dijadwalkan akan menetap di rumah ketua DPW NasDem Sulsel, RMS, lalu melanjutkan silaturahmi dalam jamuan makan siang dan ramah tamah yang mengambil tempat di empang mantan Menteri Pertanian Era Jokowi yang juga Ketua Umum PP IKA Unhas Andi Amran Sulaiman.
Lalu ke Kabupaten Maros, bersama Sahabat Anies di Sulsel Ramli Rahim mantan Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI).
Kunjungan Anies ke 5 tokoh Sulsel ini, Jk, Aksa Mahmud, RMS, Andi Amran Sulaiman, dan Ramli Rahim menyiratkan pesan penting bagi peluang dukungannya. Terlebih lagi sambutan JK di acara Kahmi pada 25 November 2022 lalu menyiratkan harapan besar: “Mudah-mudahan di masa datang ada KAHMI yang lebih baik dari saya,” katanya. Anies yang juga tercatat sebagai kader KAHMI saat itu ikut hadir di kesempatan itu.
Terlepas dari NasDem mengusung Capres sendiri yang jelas dipastikan tidak akan bisa, mengingat perolehan suaranya di parlemen tidak mencapai 20%, namun popularitas kandidat yang diusungnya memiliki prospek tersendiri.
Survei-survei jelas menunjukkan betapa elektabilitas Anies terus naik terutama sejak deklarasi NasDem. Lembaga survey Voxpol Center Research and Consulting menyebutkan dari 16 kandidat yang disurvei, Anies berada di posisi teratas dengan tingkat elektabilitas 26,1%. Lembaga survei lain, seperti Indikator Politik Indonesia juga menyebutkan bahwa elektabilitas Anies berada di urutan kedua di atas Prabowo, yakni 23,6%.
Safari politik Anies yang gencar dilakukan sejak November lalu hingga beberapa pekan ke depan dipastikan berpeluang semakin menaikkan popularitas dan elektabilitasnya. Akan menjadi semakin menarik melihat atensi publik sebelum dan pasca safari politik Anies dalam survei-survei ke depan. Sisanya, para elite partai yang kemudian akan menentukan apakah turut berkoalisi atau tidak dalam mengusung capres NasDem ini.
Saling Diuntungkan
Dalam konteks masyarakat Sulsel, popularitas dan elektabilitas Anies Baswedan turut menjadi tanggung jawab NasDem Sulsel. Lebih lagi, di level nasional, partai besutan Surya Paloh ini yang menyatakan sebagai Capresnya. Artinya bagaimana tim NasDem Sulsel bekerja keras untuk mampu semakin mendongkrak dua faktor keterpilihannya menjelang Pilpres 2024 mendatang.
Berdasar profile politiknya, Anies sebetulnya tidak jauh berbeda dengan kandidat lainnya. Artinya sama-sama populer di level nasional. Artinya NasDem di Sulsel akan turut mendapat efek ekor jas (coat-tail effect) dengan pencalonan Anies sebagai kandidat terkuat Capres. Target-target politik DPW NasDem di 2024 mendatang yang dicanangkan oleh Ketua RMS dipastikan akan berpeluang lebih mudah tercapainya.
Di sisi lain, mesin partai NasDem Sulsel, termasuk yang diakui sebagai partai yang cukup lincah dan progresif, diikuti Partai Golkar, dibandingkan mesin partai lainnya di Sulsel, akan turut mendongkrak popularitas dan elektabilitas Anies khususnya di Sulsel. Jaringan elit dan kader-kader NasDem Sulsel yang solid, militan dan mengakar hingga ke akar rumput di 24 kabupaten/kota akan sangat efektif mengenalkan kandidat Capresnya.
Artinya hubungan ketokohan Anies dan kinerja mesin NasDem Sulsel bisa dipastikan akan saling memperkuat dan saling menguntungkan. Tidak menutup kemungkinan Sulsel akan menjadi basis bagi pemenangan suara Anies di Pilpres mendatang.
Tantangan ke Depan
Meski demikian, boleh jadi tantangan terberat ke depan Anies dan NasDem Sulsel ada di pihak Prabowo dan Gerindra Sulsel, yang juga termasuk kandidat dan menjadi partai pemenang di Sulsel. Pasalnya, Gerindra Sulsel dipastikan akan total memenangkan kandidatnya. Kesempatan mereka pun besar, terlebih lagi mereka relatif punya modal di Pilres lalu, di mana Sulsel menjadi lumbung suara Prabowo.
Namun, dinamika pemilih Pilpres 2024 dipastikan berubah. Kalau pun suara elektoral Prabowo masih tinggi di Sulsel, diprediksi suaranya hanya berasal dari para pemilih solid awal partainya. Sementara para swing voter atau massa mengambang yang umumnya para pemilih golput sebelumnya atau anak muda dipastikan akan merapat ke kandidat baru yang dinilai lebih fresh dan muda.
Anies adalah pilihan paling rasional. Untuk itu, arah pemenangan NasDem Sulsel mendatang adalah menggarap dua ceruk pemilih ini, selain tetap fokus merawat pemilih konstituen lamanya. Tabe. (*)