FAJAR.CO.ID, DOHA—Tiga kemenangan lagi dari gelar Piala Dunia pertama akan diraih Belanda. Louis van Gaal mengisi misi juara Piala Dunia itu dengan pelukan, ciuman dan tarian.
Memimpin negaranya untuk ketiga kalinya pada usia 71 tahun, dia adalah pelatih tertua di turnamen tersebut. Dia juga mungkin yang paling necis, mondar-mandir di lapangan dengan dasi oranye neon, setelan bisnis gelap, dan sepatu resmi.
Van Gaal membuat Belanda dalam 19 pertandingan beruntun tak terkalahkan menuju perempat final hari Jumat melawan Lionel Messi dan kawan-kawan. Dikenal sebagai Tulip Besi, dia telah menghibur di luar lapangan sebanyak yang dilakukan para pemainnya di lapangan.
Van Gaal menanggapi pujian dari reporter Senegal 25 menit setelah konferensi pers dengan bersemangat dan menyatakan akan memeluknya. “Oh, aku bisa memelukmu. Saya akan memberi Anda pelukan yang besar nanti,” katanya menurut penerjemahnya dikutip dari The Globe and Mail.
Dan setelah konferensi pers, LVG melakukan hal itu, memberi isyarat kepada Papa Mahmoud Gueye untuk menemuinya di sisi panggung, kemudian memeluk pria berusia 28 tahun itu dan memberinya delapan tepukan di punggung diikuti dengan tepukan di wajah.
Beberapa hari kemudian, Van Gaal mengerut. Dia duduk di sebelah Denzel Dumfries, yang mencetak satu gol dan membantu dua gol lainnya dalam kemenangan 3-1 atas Amerika Serikat yang menempatkan Belanda di perempat final.
Seorang reporter dari Aruba bertanya kepada Van Gaal betapa bangganya dia terhadap bek, yang memiliki ayah orang Aruba.