FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyoroti pelaku bom bunuh diri di Markas Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat yang meninggal dunia.
Fahri Hamzah menyebutkan bahwa tindakan ekstrim selalu mempunyai permulaan, yaitu berasal dari pikiran yang ekstrim, dengan menggunakan agama sebagai caranya.
"Tindakan ekstrim itu selalu bermula dari pikiran yang ekstrim, sementara agama adalah jalan moderat alias jalan tengah," ucapnya dikutip NewsWorthy dari Twitter @Fahrihamzah, Kamis (8/12).
Ia meminta agar masyarakat lebih peduli dengan pikiran, sehingga tidak terjebak dalam ektrimisme yang akan merugikan pribadi maupun orang lain.
"Mari kita periksa pikiran kita jangan sampai kita terjebak ekstrimisme yang akan merugikan diri sendiri dan orang lain. #JalanTengah," jelas Fahri.
Sebelumnya, Polri menyebut pelaku bom bunuh diri tewas di lokasi kejadian. Hal ini disampaikan oleh Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.
"Terduga pelaku bom bunuh diri meninggal," ujarnya.
Polri membenarkan bahwa telah terjadi ledakan bom di Markas Polsek Astana Anyar, Bandung, Densus 88 Antiteror Polri telah dikerahkan untuk melakukan investigasi.
"Penyidik Densus 88 sudah di lokasi Polsek Astana Anyar Bandung, untuk lakukan Investigasi pengumpulan keterangan dan olah TKP," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar.(wartaekonomi/fajar)