Hadapi Era Digitalisasi, Anies Ajak Tenaga Pendidik Lakukan ‘Pelanggaran Baru’

  • Bagikan
Anies Baswedan saat jadi pembicara di Kuliah Pakar yang digelar di UMI, Makassar (Foto:Arya/Fajar)

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Anies Baswedan menjadi pembicara dalam Kuliah Pakar yang digelar di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Sabtu (10/12/2022).

Saat memaparkan materinya, Anies melontarkan pertanyaan spekulatif, “Bisakah dosen digantikan teknologi?” ujar Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakrta itu pun menjawab sendiri pertanyaanya, ia bilang jika pertanyaan itu dijawab dosen maka pasti mengatakan tidak.

“Mungkin pertanyaannya berubah, dosen macam apa yang digantikan teknologi? Dosen macam apa yang tidak tidak bisa digantikan teknologi?” kata Anies lagi.

“Kalau dosen yang power point sama tiap semester, maka dia bisa diganti dengan teknologi. Digantikan rekaman bisa,” terang eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Ia menuturkan, dosen yang hanya mendaur ulang materinya, dan mengajar seperti mekanis, maka teknologi bisa menggantikannya.

“Tapi dosen yang mengajar dengan inspirasi, membawa kebaruan, selalu berdialog dengan mahasiswa, teknologi apapun tidak akan pernah bisa menggantikannya,” jelasnya.

Ia pun menyarankan agar tenaga pendidik, terutama di perguruan tinggi menjadi inisiator perubahan di tengah era digitalisasi. Tidak mengikuti kebiasaan-kebiasaan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mencontohkan batik. Ia menjelaskan, batik dulunya hanya dipakai perempuan, sementara sebagai sarung. Sementara laki-laki dulunya tidak mengenakan baju yang bermotif. Hal itu menjadi pakem (pedoman pokok).

Kemudian terjadilah pelanggaran atas pakem itu, kain yang dipakai untuk sarung dipakai untuk baju. Ketika itu pertama kali digunakan, kata dia, orang melihat itu sebagai pelanggaran. Tidak sopan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan