FAJAR.CO.ID, MAROS-- Rammang-rammang kini jadi destinasi wisata favorit. Apalagi jaraknya tidak terlalu jauh dari Bandara Sultan Hasanuddin atau perbatasan Maros-Makassar. Hanya sekitar 30 menit perjalanan.
Rammang-rammang sendiri merupakan sebuah kampung di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros. Kawasan ini berada Geopark Karst Maros-Pangkep.
Panorama pegunungan karst, keindahan sungai dan keanekaragaman hayatinya telah mengundang wisatawan domestik dan mancanegara datang ke Rammang-rammang.
Bukit karst membentang sepanjang aliran sungai. Bahkan ada yang berada di tengah sawah seperti tumbuh dari tanah, terlihat menawan terkena pantulan cahaya sore yang lembut. Seperti sekeping surga kecil di bumi.
Untuk mencapai Rammang-rammang harus menyusuri Sungai Puteh menggunakan perahu motor bermesin tunggal. Melintasi sungai ini juga memberi kesan seperti berpiknik ke masa lalu, mungkin menjadi salah satu alasan orang berkunjung ke tempat ini.
Sejak 2015, destinasi wisata ini makin terkenal. Mengunjungi Rammang-rammang bisa menjadi pilihan untuk mengisi liburan akhir pekan bersama pasangan atau keluarga.
Penyewaan perahu pun makin laris. Hanya saja beberapa wisatawan mengeluhkan suara bising dari mesin tempel berbahan bakar BBM jenis pertalite yang dipakai selama ini.
Maman Sukirman salah satu wisatawan lokal yang mengeluhkan bisingnya bunyi mesin perahu. Sebagai fotografer, dirinya tak bisa memotret burung-burung yang bertengger di pohon bakau.
"Saya sudah beberapa kali ke sini, bunyi bising memang sangat menganggu. Tidak bikin fokus saat memotret dari atas perahu. Serta burung-burung keburu terbang karena bunyi mesin," bebernya saat ditemui Fajar.co.id di sekitar kawasan Rammang-rammang, Sabtu (10/12/2022).