FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial, Habib Kribo, merespons kasus bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, pada Rabu (7/12/2022) lalu.
Menurut dia, kelakuan pelaku bom bunuh diri itu biadab atas nama agama, mereka sesat memahami agama atau salah menukil kitab suci.
Pada motor pelakunya, terdapat kertas dengan tulisan 'KUHP syirik'. "Mereka di situ mengatakan KUHP merupakan syirik yang ada di motornya. Terus mengutip surat At-Taubah," bebernya dalam Kanal YouTube 2045 TV yang dikutip FAJAR.CO.ID, Senin (12/12/2022).
Dalam tayangan kanal itu, Habib Kribo juga menyoroti pernyataan Ustaz Abdul Somad (UAS) mengindentikkan pelaku bom bunuh diri itu mati syahid. "Dia itu mati sange, bukan mati syahid," beber Habib Kribo.
Pernyataan UAS dalam video ceramah lawas UAS itu kembali viral di media sosial pasca bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung.
UAS dalam video klasifikasinya mengatakan, konteks bom bunuh diri yang bicarakan tersebut adalah soal aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh pejuang-pejuang Palestina.
Pernyataannya itu menjawab pertanyaan seorang jemaah yang hadir dalam kegiatan ceramahnya tersebut.
“Saya katakan bahwa jangan katakan itu bom bunuh diri. Tapi katakanlah bahwa itu gerakan mati syahid. Karena saudara kita di Palestina bukan bunuh diri tapi mati syahid. Lalu video itu dipotongnya ketika beberapa saat yang lalu ada meledak bom panci di kampung Melayu, video itu viral,” jelas UAS empat tahun silam.
UAS menegaskan, bahwa konteksnya beda antara di Palestina dengan di luar Palestina. (eds)