FAJAR.CO.ID, JAKARTA --- Anggota Komisi III DPR RI, Supriansa, meminta seluruh pihak, khususnya kepolisian untuk melakukan deteksi dini dalam tindak terorisme. Hal itu diungkapkannya menanggapi peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar Bandung.
“Saya kira dengan peristiwa itu maka BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) sekaligus pihak kepolisian, kita harapkan lebih mengedepankan lagi deteksi dini terhadap kemungkinan kemungkinan kelompok kelompok atau orang orang yang akan melakukan tindakan bom bunuh diri itu bisa diantisipasi lagi lebih awal.” ujar Supriansa di Gedung Nusantara II, Senayan, Selasa (13/12/22), dikutip dari laman resmi DPR RI.
Supriansa mengaku sangat miris sekaligus prihatin mengingat pelaku bom bunuh diri tersebut merupakan seorang mantan narapidana dalam kasus terorisme.
Dia juga menyarankan agar seluruh stakeholder menghadirkan teknik edukasi yang lebih baik kepada para tahanan. Edukasi ini nantinya memutus rantai kebiasaan buruk agar tidak terulang kembali.
“Semua stakeholder (perlu) berkesinambungan supaya lahir sebuah edukasi yang baik kepada warga binaan sehingga dia keluar tidak mengulang lagi. itu satu sisi. Sisi lainnya, ada kelompok-kelompok tertentu yang memungkinkan bisa berbuat seperti itu. Itu namanya ada melakukan pencegahan awal, namanya deteksi dini,” sambung politisi Fraksi Partai Golkar itu.
Ia pun menyarankan semua pihak khususnya masyarakat untuk membantu dan segera melaporkan hal- hal yang mencurigakan di lingkungan sekitar kepada kepolisian terdekat.