Viral Teroris OPM Bantai Warga Sipil di Papua, Netizen: Semoga TNI-Polri Kerahkan Pasukan Seperti Hajatan di Solo

  • Bagikan
Pasukan teroris organisasi papua merdeka (OPM)-ist-net

FAJAR.CO.ID -- Sejumlah video kekerasan yang dilakukan teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM) kini viral di sejumlah platforum media sosial. Sedikitnya, ada dua video yang memperlihatkan perlakuan keji organisasi yang sudah dicap teroris oleh pemerintah ini.

Dalam video itu, tampak seorang pria yang diketahui berprofesi sebagai tukang ojek disiksa dan dibunuh. Dalam video itu, tukang ojek tersebut sudah tak berdaya dan berharap belas kasihan. Namun, kekejaman dari para teroris pemberontak ini justru semakin menjadi.

Setelah ditelusuri korban pembantaian itu adalah tiga orang warga asal Kabupaten Muna dan Muna Barat, Sulawesi Tenggara. Mereka memang berprofesi sebagai tukang ojek. Ketiganya dibunuh di Oksibil, Provinsi Papua Pegunungan.

Terkait hal itu, warganet pun bereaksi keras. Sebagian mengingatkan soal tagar #KamiTidakTakut yang dibuat Polri beberapa saat setelah peristiwa bom bunuh diri. Ada pula yang menyinggung pengamanan pernikahan Kaesang yang melibatkan ribuan personel untuk menjaga kelancaran pernikahan Kaesang.

"Kami tidak takut tp cuman sama yg jenggotan, celana congklang dan punya buku iqro'," cuit salah satu netizen.

"Ama teroris asli dongg pak pake tagar nya masa ama yang abal abal doang," komentar warganet lainnya.

"Kek nya NKRI harga mati gak kekurangan Aparat Nikahan aja di jaga 11.000 aparat tapi sayang di papua kek kekurangan Aparat apa pd takut ya berhadapan sama Teroris Asli?," tulis lainnya.

"Semoga TNI Polri, mengerahkan Ribuan pasukannya seperti menjaga kota Solo dan Jogya tgl 10 , 11 Desember, ini teroris nyata ada di Papua, sampai korbannya di upload ke Sosmed..semoga tdk ada lagi korban sipil. Aamiin," cuap lainnya.

"Setelah sekian lama dan banyaknya korban yg berjatuhan sampai sekarang, belum ada tindakan dr pemerintah. kira2 kapan atau siapa yg harus jd korban supaya pemerintah bertindak? krn dr anggota TNI sampai rakyat biasa sdh jd korban tp belum ada tindakan," kritik lainnya.

"Yg jelas bunuh siapa, yg jelas nantang siapa, tapi yg disalahin yg pake cadar, yg celana cingkrang dan yg ngadain acara hijrahfest…," cuap warganet.

Sementara itu, TNI menegaskan tiga tukang ojek yang tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan bukan anggota intelijen. Para korban adalah masyarakat sipil.

"Tidak benar ketiga korban (anggota) intelijen. Para korban adalah masyarakat sipil yang sehari-hari mencari nafkah sebagai tukang ojek," ujar Danrem 172/PWY Brigjen Juinta Omboh Sembiring kepada wartawan, Senin (12/12/2022).

Juinta menyebut, klaim KKB dalam video yang beredar tentang tewasnya tiga tukang ojek itu bohong dan merupakan tindakan teroris. Dia menilai klaim itu dilakukan KKB untuk membenarkan tindakannya.

"Pembunuhan yang dilakukan secara biadab ini adalah pekerjaan teroris. Saya juga beragama Kristen, dalam ajaran agama apapun tidak ada yang mengajarkan melakukan pembantaian keji yang kemudian direkam dan disebarkan untuk menebar ketakutan di masyarakat. Ini merupakan pekerjaan teroris yang dirinya sedang dirasuki oleh setan," tegasnya.

Dalam video yang beredar, KKB menunjukkan senjata api yang disebut-sebut milik para korban yang dibunuh. Juinta menegaskan KKB berusaha menutupi perbuatannya dan mencari pembenaran.

"Itu adalah cara licik yang dilakukan oleh KKB. Mereka mau menutupi kebiadaban dan membenarkan apa yang mereka lakukan," ujarnya. (bs-sam/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan