FAJAR.CO.ID, DEPOK -- Anak Gundar Creative Media menyayangkan tindakan persekusi yang dialami kedua pelaku kekerasan seksual, Tegar Putra Pradanta dan Leroy Yan Pratama pada Senin (12/12/2022) kemarin.
Persekusi tersebut dilakukan oleh sejumlah mahasiswa Gunadarma. Sebagaimana yang terlihat di beberapa potongan video yang viral di jagat burung biru.
"Kami akui sebagai sebuah media kurang profesional dalam mengambil perspektif penyampaian berita, khususnya dalam merespons dan mewartakan kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus," ujar Caretaker of Anak Gundar Creative Media, Felani Galih Prabawa, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/12/2022).
Hal tersebut menyebabkan Unintended Consequences. Beberapa unggahan maupun informasi mengenai kekerasan seksual yang dilakukan kedua pelaku kabarnya telah ditarik oleh pihak Felani.
Hal itu sebagai respons atas ketidakprofesionalan mereka dan memastikan Tegar dan Leroy tidak mengalami persekusi berulang. Baik di dunia nyata maupun maya.
"Bagaimana pun, Anak Gundar Creative Media tidak pernah membenarkan segala bentuk kekerasan di lingkungan kampus. Perlu kami tegaskan kembali di sini bahwa tuduhan terhadap Anak Gundar Creative Media sebagai dalang persekusi terhadap Tegar dan Leroy tidaklah benar," lanjutnya.
Menurut Felani, persekusi yang terjadi pada Senin (12/12) sore itu murni terjadi akibat dari luapan emosi mahasiswa yang saat itu hadir.
Karena tidak rela atas apa yang telah kedua pelaku ini lakukan terhadap korban-korbannya. Felani mengaku, kejadian tersebut sama sekali tidak direncanakan, dan sudah di luar kontrol medianya.
Sementara itu, Wahyu, admin Instagram @anakgundardotco yang bertugas dalam kurun 10-12 Desember 2022 kabarnya telah diberhentikan secara tidak terhormat sebagai Social Media Manager Anak Gundar
Creative Media.
Hal itu berdasarkan Surat Pemberhentian Nomor 002/CEO/AGCM/XII/2022 dan sudah diterima oleh yang bersangkutan pada Selasa (13/12/2022). (Muhsin/Fajar)